Warga RI yang Bakal Masuk Kategori Doyan Belanja Bertambah Jadi 137,5 Juta Orang

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay/ Preis_King

Jakarta, VIVA – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, masyarakat kelas menengah menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini karena kelompok masyarakat ini menjadi pebelanja terbesar dan pebelanja tercepat.

Rupiah Dibuka Melemah Dibayangi Data Lonjakan Angka Kemiskinan Nasional

"Jadi mengapa kelas menengah itu bisa menjadikan bantalan perekonomian? Karena dia adalah fast spender, big spender. Cepat mulainya dan juga dia senang spending dan juga cepat mengeluarkannya," kata Amalia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024.

Amalia menuturkan, untuk proporsi kelas menengah pada tahun 2024 sebesar 17,13 persen atau sebanyak 47,85 juta orang. Sedangkan penduduk menuju kelas menengah bertambah menjadi 137,5 juta atau 49,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Alasan BPS Belum Adopsi Garis Kemiskinan versi Bank Dunia

Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Kalau kita menyebutkan berapa proporsi kelas menengah terhadap total penduduk kita punya angka yang sama. Jadi tidak beda-beda, di tahun 2023 17,44 persen yang jumlahnya 48,27 juta orang. kemudian 2022 18,06 persen atau 49,51 juta orang," jelasnya.

Belum Berubah Sejak 1998, BPS Bakal Perbarui Metode Penghitungan Angka Kemiskinan

Ilustrasi belanja online.

Photo :
  • Livemint

Lebih lanjut, untuk kelompok masyarakat yang masuk ke dalam kategori miskin sebesar 9,03 persen. Ini mengartikan kelompok masyarakat yang hidup yang tingkat pengeluarannya di bawah garis kemiskinan ada 9,03 persen. 

"Ini yang kita selalu sampaikan adalah angka kemiskinan atau tingkat kemiskinan dengan jumlahnya sekitar 25,22 juta orang ini berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.

Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul

Respons Mensos soal Pengeluaran Rp20.000/Hari jadi Indikator Kemiskinan

Mensos Gus Ipul dukung BPS ubah data indikator kemiskinan

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025