Harga Aset Kripto Anjlok hingga Catat Arus Keluar Terbesar dalam 4 Bulan Terakhir

Bitcoin
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Bitcoin (BTC) diperdagangkan lebih rendah pada pembukaan pasar Rabu (4/9/2024) pagi. Anjloknya harga Bitcoin mendapat sentimen negatif dari laporan data manufaktur Amerika Serikat yang menghidupkan kembali kekhawatiran resesi AS.

Indeks Harga Produsen Tiongkok Anjlok Terparah dalam 2 Tahun Imbas Perang Harga Makin Panas

Pasar global bergejolak terdampak kerugian tajam di pasar AS dan bursa Asia. Sejumlah indeks utama di kawasan tersebut kompak merosot hampir 10 persen. 

Indeks Nasdaq Composite dan S&P 500 tergelincir hingga 3,5 persen. Di pasar Asia, kerugian dipimpin indeks Nikkei 225 Jepang yang tergerus lebih dari 4 persen. 

IHSG Ditutup Amblas 0,19 Persen, Dua Saham Kinclong Usai Lakukan Aksi Korporasi

Bitcoin

Photo :
  • International Banker

Dikutip dari Coindesk, harga Bitcoin menyentuh level US$ 55.500. Sebelumnya, aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu sempat berada di posisi tersebut pada 8 Agustus 2024. 

Fitur Baru Ini bikin Nabung Bitcoin hingga Ethereum jadi Super Gampang

Bitcoin berhasil rebound dengan membalikkan hampir semua kenaikan dalam sebulan terakhir. Penurunan juga melanda koin Solena (SOL) dan Ethereum (ETH) lebih dari 7 persen. 

Sebelas aset kripto terbesar mencatat arus keluar kumulatif harian sebesar US$ 287,8 juta setara Rp 4,46 triliun. Nilai transaksi ini menjadi nominal paling jumbo sejak 1 Mei 2024. 

Bitcoin memimpin arus keluar sebesar US$ 162,3 juta. Bitcoin milik Grayscale mencatat arus keluar sebesar US$ 50,4 juta.

Sementara, BITB serta ARK masing-masing merugi US$ 25 juta dan US$ 33,6 juta, dengan yang lainnya menyumbang sisa arus keluar kumulatif. IBIT milik BlackRock mencatatkan nol untuk hari perdagangan kedua berturut-turut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya