Peluang Besar RI Jadi Penguasa Ekonomi Digital di ASEAN
- TechFunnel
"Sangat wajar melihat penduduk sebesar 270 juga jiwa dengan penduduk gen milenial dan gen Z yang mendominasi penduduk kita. Adaptasi digital akan sangat pesat kalo boleh saya bilang. Ke depan mungkin akan jauh lebih besar lagi," jelasnya.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan terdapat sejumlah syarat agar ekonomi digital RI dapat tumbuh pesat di masa mendatang. Hal ini antara lain yakni crossborder e-Commerce dan perdagangan digital, digital ID, mobilitas talenta digital, e-payment, serta e-invoicing dan cyber security yang aman.
Menurutnya saat ini, ekosistem dan keuangan digital Indonesia juga sudah berkembang sangat pesat. Dalam hal ini dapat dilihat dari ranking World Digital Competitiveness Indonesia, yang naik dari peringkat 56 di 2019 menjadi peringkat 45 di 2023 lalu.Â
"Bahkan jumlah startup kita di peringkat ke-6 secara global, lebih tinggi dari Jerman. Jadi kita di ASEAN nomor 1, dan Singapura di peringkat 11," kata Airlangga.
Ilustrasi startup
- Rentoday
Airlangga menjelaskan, terdapat enam pilar utama pendorong ekonomi digital RI. Bila dirinci di antaranya infrastruktur, sumber daya manusia, iklim bisnis dan keamanan cyber, penelitian inovasi dan pengembangan bisnis, pendanaan investasi, serta kebijakan regulasi.Â
"Jawa masih mendominasi tingkat teratas daya saing (digital), karena infrastruktur. Tapi Sulawesi Tenggara masuk dalam 8 peringkat (teratas), karena lokasi infrastruktur digital dan Palapa Ring di paket tengah," ujarnya.
