Meski Harga Rumah Melambat, KPR Tetap Jadi Andalan Mayoritas Konsumen

Ilustrasi KPR
Sumber :
  • Rumahku.com

Jakarta, VIVA – Mayoritas masyarakat ternyata masih mengandalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membeli properti residensial mereka. Hal tersebut diungkap lewat data terbaru Bank Indonesia (BI) pada triwulan III 2024.

Dapat Kuota Tambahan FLPP, BTN Bisa Akad KPR 1.000 Unit Rumah per Hari Selama 2025

BI mencatat, ada sebanyak 75,80% pembelian rumah primer dilakukan melalui skema KPR. Sementara itu, metode pembayaran lainnya, seperti tunai bertahap dan pembayaran tunai, masing-masing hanya menyumbang 17,24% dan 6,96% dari total transaksi.

Namun, meski dominasi KPR tetap tinggi, sektor properti residensial menunjukkan perlambatan yang signifikan. Total nilai kredit KPR hanya tumbuh 10,37% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 13,97%. 

Cicilan KPR Bisa Dipangkas dengan Sampah, Begini Caranya

Ilustrasi KPR.

Photo :
  • rumahku.com

Secara triwulanan, pertumbuhan kredit KPR juga melambat menjadi 1,70%, turun dari 2,55% pada triwulan II 2024. Perlambatan ini selaras dengan pertumbuhan harga rumah yang juga melambat.

BP Tapera Pastikan Akad Massal 25.000 Unit Rumah Digelar di 33 Provinsi

Menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) hanya tumbuh 1,46% (yoy) pada triwulan III 2024, lebih rendah dibandingkan 1,76% pada triwulan sebelumnya. 

Melambatnya pertumbuhan harga ini dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat, yang turut menyebabkan kontraksi penjualan sebesar 7,14% (yoy) di pasar primer. Penurunan terbesar terjadi pada segmen rumah tipe kecil, yang biasanya menjadi pilihan bagi konsumen menengah ke bawah.

Di sisi lain, pengembang properti masih mengandalkan dana internal untuk membiayai pembangunan, dengan kontribusi mencapai 74,31%. Sumber lain, seperti pinjaman perbankan, hanya menyumbang 15,91%, sedangkan pembayaran langsung dari konsumen tercatat sebesar 6,01%.

Pada survei tersebut, ada beberapa faktor yang disebut turut menghambat penjualan properti. Di antaranya, kenaikan harga bahan bangunan (37,38%), masalah perizinan atau birokrasi (18,58%), hingga tingginya proporsi uang muka (15,16%).

Peserta akad massal KPR Subsidi BTN.

BTN Salurkan 129.687 KPR Subsidi FLPP hingga September 2025, Terbanyak di Antara Bank Himbara

BTN diharapkan dapat terus mendukung Program 3 Juta Rumah melalui penyaluran pembiayaan untuk pembangunan dan renovasi rumah rakyat.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025