Hashim Sebut Prabowo Bakal Bikin Kementerian Penerimaan Negara, Anggito Abimanyu Jadi Menterinya

Hashim Djojohadikusumo, Diskusi Ekonomi Bersama Kadin Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia yang juga sebagai Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Presiden Prabowo Subianto bakal membentuk Kementerian Penerimaan Negara, guna memperbaiki sistem perpajakan, cukai, hingga mengatasi kebocoran-kebocoran anggaran.

DPR Tak Masalah jika HUT ke-80 RI Tak Digelar di IKN: Keppres Belum Keluar

Bahkan, Hashim menyebut bahwa Kementerian Penerimaan Negara itu akan dipimpin oleh Anggito Abimanyu, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu).

"Kita nanti juga akan memperbaiki sistem perpajakan dan sistem cukai kita. Ada banyak program-program yang sedang dan akan dimulai untuk menutup kebocoran-kebocoran (anggaran)," kata Hashim di acara Rapimnas Kadin 2024, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Desember 2024.

Pimpinan MPR Merapat Temui Prabowo, Bahas Apa?

"Jadi (kebocoran anggaran) itu nanti akan ditangani oleh Pak Anggito Abimanyu, sebagai Menteri Penerimaan Negara yang baru," ujarnya.

Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris
DPR Mau Panggil OIKN buat Bahas IKN Diisi Oleh Kementerian dan BUMN

Hashim bahkan mengatakan bahwa jabatan Anggito sebagai Wakil Menteri Keuangan saat ini, hanyalah untuk sementara waktu saja.

"Beliau sebagai Wakil Menteri itu nanti untuk sementara. Sementara beliau nanti diangkat sebagai Menteri Penerimaan Negara," kata Hashim.

Di sisi lain, Hashim mengaku sangat berharap bahwa Kadin Indonesia bisa tetap utuh tanpa adanya polemik, sehingga bisa menjadi mitra bagi pemerintah dalam mencapai target-target yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dia juga mengingatkan kepada seluruh anggota Kadin Indonesia, agar jangan sampai mau diadu domba oleh pihak-pihak tertentu yang berniat memecah belah kesatuan di internal Kadin Indonesia itu sendiri.

"Kita jangan mau sampai diadu domba, kita semua harus bekerja utuh, rukun, dan bersatu. Jangan kita lihat nanti kegaduhan, kemungkinan juga ada adu domba, mohon itu tidak terjadi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya