Sri Mulyani Minta Anak SD Sudah Dikenalkan Pasar Modal

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta agar edukasi di pasar modal diberikan kepada anak Sekolah Dasar (SD). Hal ini dilakukan agar pelajar SD familiar dengan industri tersebut.

IHSG Sesi I Ngegas Lampaui Level 7.500, Cek 3 Saham Di Jajaran Top Gainers

Adapun ini disampaikan Sri Mulyani dalam peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025.

"Dulu waktu saya masih mahasiswa mulai diajari mengenai Bursa Efek Indonesia, paham mengenai jual beli saham. Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan bursa efek," ujar Sri Mulyani Kamis, 2 Januari 2025.

Analis Pede IHSG Lanjut Menguat, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Sri Mulyani mengatakan, hal tersebut bisa terealisasi bila edukasi mengenai jual beli saham dimasukkan ke dalam kurikulum. Dalam hal ini diperlukan kerja sama dengan beberapa pihak.

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
Saham Toyota hingga Mitsubishi Kinclong Usai Trump Pangkas Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen

"Ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama nanti masuk ke kurikulum bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi," jelasnya.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tanggung jawab agar saham-saham yang diperjualbelikan di pasar modal adalah sehat. 

"Kita juga bertanggung jawab Pak Mahendra untuk agar saham-saham yang dijual belikan adalah saham-saham yang sehat, yang berasal dari fundamental perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan tata kelola yang baik. Sehingga masyarakat tidak merasa bahwa mereka membeli sebuah surat berharga yang ternyata tidak berharga," imbuhnya.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025

Defisit APBN 2025 Membengkak 2,78% Jadi Rp 662 Triliun, Kemenkeu Buka Suara

Febrio menegaskan, upaya mempercepat belanja masih harus dikebut pemerintah, utamanya belanja pada percepatan program-program prioritas Presiden Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025