Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Lebih Tinggi Dibanding Singapura hingga Arab Saudi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 yang sebesar 5,03 persen, lebih baik dibandingkan negara-negara ASEAN hingga Arab Saudi.

Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

Airlangga mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia masih solid dibandingkan negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, hingga Arab Saudi.

"Indonesia masih mencapai pertumbuhan sebesar 5,03 persen secara year on year, dan ini masih lebih tinggi dibandingkan peer country di ASEAN seperti Singapura di 4,3 persen, dan Malaysia 4,8 persen. Juga Arab Saudi yang masih 4,4 persen," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.

Arab Saudi: Normalisasi Hubungan dengan Israel Terjadi Jika Ada Negara Palestina

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Airlangga mengatakan, stabilitas ekonomi Indonesia ini didukung oleh inflasi yang tetap rendah dan terkendali, serta rasio utang yang masih di bawah 40 persen.

Rupiah Dibuka Melemah Meski Pemerintah Optimis Ekonomi RI 2025 Capai Target 5,2%

"Ini mencerminkan kebijakan fiskal yang hati-hati dan ruang yang cukup untuk berinvestasi," jelasnya.

Airlangga menjelaskan, dari sisi pengeluaran seluruh komponen tercatat mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2024. Tercatat di sektor konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen, dan berkontribusi sebesar 54 persen terhadap perekonomian Indonesia.  

"Peningkatan konsumsi didorong oleh sektor transportasi, hotel, dan restoran, yang berdampak tinggi terhadap mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun," jelasnya.

Selain itu, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 4,61 persen atau mencapai Rp 6.452,5 triliun. Hal ini utamanya didorong dari infrastruktur oleh pemerintah dan ekspansi investasi dari swasta. 

"Pertumbuhan konsumsi pemerintah juga tinggi, sejalan dengan peningkatan realisasi APBN pada belanja pegawai serta belanja barang dan jasa," imbuhnya,

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya