Pakai QRIS Omzet UMKM Mutiara Songket Melonjak hingga 300 Persen Per Tahun

Ilustrasi pembuatan kain songket, di Mutiara Songket Aceh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Aceh, VIVA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini menyumbang lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Omzet Melejit, Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta

Salah satu pelaku UMKM kain songket Aceh yang dibina oleh Bank Indonesia (BI), yakni Mutiara Songket membagikan kisah akan usahanya yang terus berkembang berkat adanya bantuan dari Bank Indonesia.

Putri Atika anak dari pemilik dari usaha Mutiara Songket menceritakan, sejak dibantu oleh BI dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) produksi kain songketnya bertambah. Hal tersebut karena usaha yang berdiri sejak 1977 ini hanya memiliki satu alat menenun, namun pada 2018 BI memberikan bantuan tambahan mesin sebanyak sembilan alat.

Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara 2025 Resmi Dibuka, Dukung UMKM Naik Kelas dan Perkuat Ekonomi Nasional

"BI memberikan fasilitas buat kami, jadi menambahkan sembilan alat menenun lagi dengan tempat yang kami kerja ini. Jadi dari situlah kami mengembangkan sampai sekarang bisa bertahan," ujar Putri Atika di Aceh Kamis, 6 Februari 2025.

QRIS

Photo :
  • BI.go.id
Siswa di Kupang Keracunan MBG, Legislator Minta Libatkan Ahli Gizi dalam Racik Menu

Bukan hanya dari sisi produksi, moderenisasi juga diterapkan dengan memanfaatkan fasilitas sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Putri menyebut, sejak diterapkannya QRIS pada 2023, pendapatan Mutiara Songket meningkat pesat.

Putri mengungkapkan, saat sebelum dimanfaatkannya sistem pembayaran QRIS omzet yang diperoleh hanya sekitar Rp 100 juta per tahun. Namun, kini omzet melonjak hingga Rp 300 juta per tahun atau naik 300 persen.

Putri mengakui, QRIS sangat membantu mempercepat transaksi, terutama saat menghadiri berbagai pameran dan event besar seperti KKI, Inacraft, dan Paris Fashion Week.

"Ada peningkatan penghasilan karena QRIS. Setiap tahun peningkatan penjualannya meningkat," bebernya.

Di samping itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini menyampaikan pembinaan UMKM membutuhkan kolaborasi yang solid. Untuk itu BI bersinergi dengan berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, mulai dari pendampingan teknis hingga penguatan akses pasar. 

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen atas transaksi yang dilakukan melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) tidak akan dibebankan langsung kepada konsumen.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Sinergi ini memastikan setiap program benar-benar memberi dampak nyata bagi pelaku usaha, seperti pada UMKM Capli dan Mutiara Songket," jelasnya.

Menurut Agus, Mutiara Songket telah menghasilkan kain songket berkualitas, yang tidak hanya melestarikan budaya Aceh, namun juga berpotensi menjadi bahan baku untuk mendukung industri fashion di Aceh, seperti modest fashion. 

"Hal ini turut membuka peluang bagi para desainer dan pelaku mode berbakat di Aceh untuk lebih dikenal luas, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Aceh ke kancah nasional maupun internasional," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya