5 Perusahaan Raksasa Lakukan PHK Massal di Awal 2025, Ada Microsoft Hingga Meta

Microsoft.
Sumber :
  • No Camels

Jakarta, VIVA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlanjut di awal 2025. PHK massal kali ini, melanjutkan tren dua tahun terakhir, yang sebelumnya memang telah mengguncang berbagai sektor, seperti teknologi, media, keuangan, manufaktur, ritel, dan energi.

Teguk Tutup Ratusan Gerai dan PHK 500 Karyawan: Netizen Soroti Dampak Ekonomi dan Pelayanan

Perampingan tenaga kerja ini, terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya, yakni karena efisiensi biaya di tengah perubahan teknologi yang pesat.

Menurut survei terbaru dari World Economic Forum, sekitar 41% perusahaan di seluruh dunia memperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan mereka dalam lima tahun ke depan. Hal ini lantaran perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) .

Gelombang PHK Berlanjut, Giliran Raksasa Properti AS Bakal Pecat Seratusan Karyawan

Merangkum dari Business Insider, ada beberapa perusahaan besar yang telah mengumumkan PHK di awal tahun ini. Mulai dari Starbucks, BP, Meta, Microsoft, dan Boeing. Berikut informasi selengkapnya seperti dirangkum pada Senin, 10 Februari 2025.

5 Perusahaan Raksasa Lakukan PHK Massal

Pendapatan Anjlok di Tahun 2024, Teguk Tutup Ratusan Gerai dan PHK Massal Karyawan

Ilustrasi PHK

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

1. Starbucks
Jaringan kedai kopi global, Starbucks, mengumumkan rencana PHK yang akan dilakukan pada Maret 2025. Hal ini diketahui dari sebuah memo kepada staf pada 21 Januari, Brian Nicoll, Chairman dan CEO Starbucks.

"Kita perlu secara signifikan mengubah cara tim pendukung kita diorganisir dan bagaimana kita bekerja, dan sebagai bagian dari itu, akan ada penghapusan pekerjaan dan tim pendukung yang lebih kecil ke depannya," kata Nicoll.

2. BP
BP mengonfirmasi kepada Business Insider bahwa mereka berencana memangkas 4.700 karyawan dan 3.000 kontraktor, atau sekitar 5% dari total tenaga kerjanya secara global. Pemangkasan ini merupakan bagian dari program untuk 'menyederhanakan dan memfokuskan' perusahaan yang telah dimulai sejak tahun lalu.

"Kami sedang memperkuat daya saing kami dan membangun ketahanan dengan menurunkan biaya, meningkatkan kinerja, dan memanfaatkan kapabilitas unik kami," tulis BP dalam pernyataannya.

3. Meta
CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini juga mengatakan kepada staf bahwa dia memutuskan untuk meningkatkan standar dalam manajemen kinerja dan akan bertindak cepat untuk mengeluarkan karyawan dengan kinerja rendah.

Dalam sebuah unggahan di platform komunikasi internal perusahaan, Zuckerberg mengatakan bahwa Meta akan melakukan "pemangkasan berbasis kinerja yang lebih luas" dalam siklus tinjauan kinerja tahun ini. Karyawan yang terdampak di AS akan diberitahu pada 10 Februari. Sebelumnya, sejak 2022, Meta telah memangkas lebih dari 21.000 pekerja.

4. Microsoft
Microsoft juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja dalam waktu dekat. Perusahaan sedang mengevaluasi kinerja karyawan sebagai bagian dari langkah ini, menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Juru bicara Microsoft, mengonfirmasi adanya PHK, tetapi menolak memberikan rincian jumlah karyawan yang terkena dampaknya. "Di Microsoft, kami berfokus pada talenta berkinerja tinggi," kata juru bicara tersebut. "Kami selalu berupaya membantu orang belajar dan berkembang. Ketika seseorang tidak mencapai kinerja yang diharapkan, kami mengambil tindakan yang sesuai."

5. Boeing
Boeing mengumumkan pada 8 Februari bahwa mereka akan memangkas 400 posisi dari program roket bulan akibat penundaan dan meningkatnya biaya dalam misi eksplorasi bulan NASA, Artemis.

Artemis 2, misi berawak untuk mengorbit bulan menggunakan sistem peluncuran luar angkasa Boeing, telah dijadwalkan ulang dari akhir 2024 ke September 2025. Artemis 3, yang seharusnya menjadi misi pendaratan manusia pertama di bulan dalam program ini, diundur dari akhir 2025 ke September 2026.

"Untuk menyesuaikan dengan revisi program Artemis dan ekspektasi biaya, kami telah memberi tahu tim Space Launch Systems kami tentang kemungkinan berkurangnya sekitar 400 posisi pada April 2025," kata juru bicara Boeing. Karyawan yang terdampak akan menerima pemberitahuan PHK dalam waktu 60 hari ke depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya