Rencana Beli Rumah Tahun Ini? Cek Dulu Tren Harga Properti Akhir 2024

Ilustrasi grafik properti.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Niat membeli rumah atau menambah properti di tahun ini, tetapi masih ragu karena harga yang terus naik? Tenang, sebab meski harga properti residensial di Indonesia dilaporkan tetap tumbuh, tetapi laju kenaikannya mulai melambat di akhir 2024. 

Marak Fenomena Rojali-Rohana, Begini Strategi BI Genjot Konsumsi Masyarakat

Ini bisa menjadi kesempatan bagi calon pembeli untuk mendapatkan rumah dengan harga yang lebih stabil. Namun, di sisi lain, perlambatan ini bisa menjadi tantangan bagi para pengembang properti, yang perlu beradaptasi dengan kondisi pasar.

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, dikutip Jumat, 14 Februari 2025, data terbaru menunjukkan bahwa indeks harga properti residensial (IHPR) pada triwulan IV 2024 tumbuh 1,39% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,46% (yoy).

Inflasi Juli 0,3 Persen, BI Pede Terkendali hingga Akhir Tahun

Investasi Properti

Photo :
  • freepik.com

Perlambatan pertumbuhan harga, terutama terjadi pada rumah tipe kecil dan menengah. Harga rumah kecil, hanya naik 1,84% (yoy), lebih rendah dibandingkan kenaikan 1,97% (yoy) pada triwulan III 2024. 

S&P Pertahankan Peringkat Utang RI, Bos BI Tegaskan Ini

Hal serupa terjadi pada rumah tipe menengah yang tumbuh 1,31% (yoy), sedikit lebih rendah dari 1,33% (yoy) sebelumnya. Namun, berbeda dengan dua segmen tersebut, harga rumah tipe besar justru mengalami peningkatan dari 1,04% (yoy) menjadi 1,46% (yoy), yang mana menunjukkan bahwa permintaan terhadap rumah mewah masih cukup tinggi di tengah perlambatan sektor properti.

Perbedaan Tren di Berbagai Kota

Ilustrasi KPR.

Photo :
  • rumahku.com

Dari 18 kota yang disurvei, 10 kota mengalami perlambatan pertumbuhan harga. Misalnya, di Pontianak dan Banjarmasin, pertumbuhan harga turun dari 3,34% (yoy) dan 1,57% (yoy) pada triwulan III menjadi 2,82% (yoy) dan 1,29% (yoy) pada triwulan IV.

Di sisi lain, beberapa kota seperti Surabaya, Balikpapan, dan Pekanbaru justru mengalami lonjakan harga. Di Pekanbaru, misalnya, harga rumah naik dari 1,22% (yoy) menjadi 2,64% (yoy).

Selain faktor permintaan, perlambatan harga properti juga sejalan dengan turunnya inflasi Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) untuk barang konstruksi. Inflasi sektor ini menurun dari 0,80% (yoy) pada triwulan III menjadi 0,72% (yoy) pada triwulan IV 2024, yang berdampak pada biaya pembangunan rumah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya