Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Strategi Ini Disebut Mampu Pulihkan Sektor Kunci

Jakarta, VIVA – Perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar, menuntut berbagai pihak untuk bersinergi dalam menjaga stabilitas, terutama di tingkat nasional. Demi mencapai stabilitas, pemerintah, sektor swasta, hingga industri perbankan, didorong bekerja sama dalam merumuskan kebijakan yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.

Salah satu fokus utamanya adalah bagaimana kebijakan ekonomi dapat menguatkan sektor domestik, agar lebih mandiri dan tahan terhadap tekanan eksternal. Beberapa langkah strategis yang disoroti mencakup penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan ketahanan pangan, serta penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Hal tersebut dipaparkan Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Taswin Zakaria. "Sinergi yang solid dan kolaborasi yang erat diharapkan dapat melahirkan kebijakan ekonomi yang komprehensif dan berorientasi pada penguatan sektor domestik," ujarnya dalam Kelas Jurnalis Perbanas di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

"Rekomendasi kami adalah fokusnya pada tiga hal utama, yakni penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan ketahanan pangan, dan penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpendapatan rendah," jelas dia.



Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Taswin Zakaria

Photo :

• Viva/Siska Permata Sari

Menurut dia, penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan harus menjadi prioritas utama pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Sebab itu, kami di Perbanas mendorong adanya peningkatan keterampilan dan kualitas pendidikan untuk memperbaiki kualitas tenaga kerja. Dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas, pemerintah dapat memperkuat daya beli masyarakat, mendorong pemerataan ekonomi, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional," ungkap Taswin.

Selain tenaga kerja, sektor pertanian juga menjadi perhatian. Penguatan ketahanan pangan dinilai sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian pangan nasional. 

"Bicara penguatan sektor pangan juga perlu didukung oleh pembangunan sistem data pertanian yang terintegrasi, untuk mempermudah akses informasi bagi pelaku usaha dan perbankan. Sebenarnya, banyak komoditas pertanian Indonesia yang potensi besar untuk dikembangkan, selama kebijakan insentifnya jelas dan mendapatkan dukungan pembiayaan perbankan yang tepat," kata Taswin.

Sementara itu, penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah juga menjadi tantangan tersendiri. "Dengan subsidi pembiayaan yang tepat sasaran serta dukungan penuh dari sektor perbankan dan pengembang, Program Tiga Juta Rumah diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi backlog 11,7 juta rumah di Indonesia," jelas dia.

Ketiga strategi ini, yakni peningkatan keterampilan tenaga kerja, penguatan sektor pertanian, dan penyediaan perumahan terjangkau, diharapkan dapat memperkuat fondasi perekonomian Indonesia. Penciptaan lapangan kerja berkualitas akan meningkatkan daya beli masyarakat, sementara penguatan sektor pertanian mengurangi ketergantungan pada impor dan memperbaiki ketahanan pangan, serta penyediaan perumahan terjangkau akan membantu mengatasi backlog perumahan.

Halaman Selanjutnya

Selain tenaga kerja, sektor pertanian juga menjadi perhatian. Penguatan ketahanan pangan dinilai sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian pangan nasional.