Menteri Ara Rapat Malam-malam Bareng Sri Mulyani hingga Perry Warjiyo, Ini yang Dibahas

Pertemuan menteri ekonomi Prabowo dengan BI bahas Perumahan.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Jakarta, VIVA – Sejumlah pejabat berkumpul di kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Mereka di antaranya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

DPR Pede Program 3 Juta Rumah Jadi Stimulus Properti hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Maruarar Sirait alias Ara mengatakan, rapat ini dilakukan untuk menindaklanjuti rencana Bank Indonesia melalui relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) yang akan digunakan untuk mendukung program 3 juta rumah dan renovasi 3 juta rumah. 

"Kami dapat support luar biasa dari Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, dan sekarang langsung malam ini tim teknis dipimpin Pak Wamen Suahasil langsung kerja dan besok kami bertemu lagi jam 4 sore untuk bisa buat lebih detail," ujar Ara di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.

Kronologi Dugaan Korupsi Pemberian Kredit Sritex, Bermula dari Kejanggalan Ini

Ara mengatakan, Erick Thohir saat ini juga tengah menyiapkan agar bank himbara dan bank swasta terlibat dalam program 3 juta rumah ini. Hal ini sebagai salah satu upaya mendorong target pertumbuhan ekonomi 8 persen.. 

"Jadi semuanya bisa bergerak cepat. Saya pikir ini terobosan dan contoh baik, contoh baik dari kerja sama antara otoritas fiskal dan mereka, antara pemerintah dan Bank Indonesia," jelasnya.

Kejagung Sebut Ada 4 Bank Diduga Terkait Kasus Sritex, Beri Kredit Rp 3,6 Triliun

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk menyelaraskan seluruh kebijakan yang ada di APBN dan Bank Indonesia, guna mendukung program 3 juta rumah.

[dok. Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam sebuah diskusi di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

"Kami mengundang di tempat kita untuk bisa mensinkronkan seluruh policy dan instrumen keuangan baik itu yang ada di APBN maupun dari kebijakan Bank Indonesia, entah melalui makro prudensial maupun melalui mekanisme yang bisa dilakukan oleh Bank Indonesia," jelasnya.

SrI Mulyani menjelaskan, di dalam APBN pihaknya sudah memberikan dukungan 220 ribu rumah untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR), dengan alokasi anggaran Rp 18 triliun dalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Dalam hal ini memiliki target yang lebih tinggi dan kita mendukung mencoba mencari berbagai instrumen yang kita akan ikhtiarkan sudah menemukan beberapa cara yang nanti akan difinalkan lebih lanjut oleh tim teknis baik dari kami di Kementerian Keuangan, Pak Erik dari BUMN dan Pak Gubernur dari sisi instrumen yang ada di dalam kewenangan otoritas moneter," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya