OJK Ungkap Kinerja Perbankan Syariah 2024 Moncer: Penyaluran Pembiayaan Tembus Rp 643,55 Triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan capaian kinerja positif sektor perbankan syariah nasional, dengan total aset tercatat sebesar Rp 980,30 triliun pada Desember 2024.

Permudah Pendanaan Bagi Masyarakat Unbaked, Industri Pindar RI Tumbuh Pesat

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, capaian itu tumbuh 9,88 persen secara year-on-year (yoy), dengan market share naik menjadi 7,72 persen dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 7,44 persen.

"Dari sisi intermediasi, total penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp 643,55 triliun atau tumbuh 9,92 persen (yoy), yang sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan nasional," kata Dian dalam keterangannya, Jumat, 21 Februari 2025.

OJK Sebut Masyarakat Masih Banyak Tertipu Judol, Situsnya Disamarkan jadi Dongeng Anak

Didominasi KPR

Ilustrasi keuangan syariah

Photo :
  • Halomoney
OJK Terima 128.281 Laporan Masyarakat Terkait Penipuan di Sektor Keuangan, Kerugian Korban Capai Rp2,6 Triliun

Dia merinci, pembiayaan yang disalurkan dominan untuk sektor perumahan (KPR), dengan proporsi mencapai sekitar 23 persen. Sedangkan penyaluran pembiayaan UMKM mencapai sekitar 16-17 persen dari total pembiayaan. 

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun yakni sebesar Rp 753,60 triliun, atau tumbuh sekitar 10 persen (yoy). Capaian itu jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada dalam kisaran 4-5 persen. 

"Tingkat permodalan bank syariah tetap kuat didukung dengan likuiditas yang memadai," ujarnya.

Rinciannya, tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 25,4 persen dan berada di atas ketentuan. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK), masing-masing sebesar 154,52 persen dan 32,09 persen.

"Keduanya dipastikan masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," kata Dian.

Kemudian, kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio NPF Gross berada di level 2,12 persen, dan NPF Nett sebesar 0,79 persen. Tingkat profitabilitas tetap tumbuh, dengan indikator Return-On-Asset (ROA) sebesar 2,04 persen.

"Hal ini menunjukkan akselerasi bisnis perbankan syariah tetap kuat di tengah dinamika perekonomian domestik dan global," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya