Harga Emas Hari Ini 26 Februari 2025: Antam Anjlok Jelang Peluncuran Bullion Bank
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, VIVA – Harga emas PT aneka Tambang (Antam) dibanderol Rp 1.694.000 per gram pada perdagangan hari ini, Rabu, 26 Februari 2025. Harga tersebut anjlok Rp 13.000 per gram dibanding harga kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas ditetapkan seharga Rp 1.544.000 per gram. Harga itu juga turun Rp 13.000 per gram.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp 8,27 juta, 10 gram Rp 16,47 juta, 25 gram Rp 41,01 juta dan 50 gram Rp 81,9 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp 163,69 juta, 250 gram Rp 408,83 juta dan emas 500 gram Rp 817,37 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp 897 ribu dan 1.000 gram senilai Rp 1,634,6 miliar.
Untuk diketahui, harga penjualan emas batangan Antam ini belum termasuk pajak. Sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017 transaksi harga jual dikenakan potongan pajak.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai.
Bullion Bank Bakal Diluncurkan Prabowo Hari Ini
Presiden Prabowo Subianto
- Istimewa
Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan layanan bank emas atau bullion bank hari ini, Rabu, 26 Februari 2025. Peresmian digelar di The Gade Tower, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.00 WIB.
Demikian dikonfirmasi Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.Â
"Siang ini, Bapak Presiden Prabowo dijadwalkan meresmikan Layanan Bank Emas. Layanan Bank Emas ini merupakan yang pertama di Indonesia," kata Yusuf kepada wartawan, Rabu, 26 Februari 2025.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan OJK, usaha bullion dapat memaksimalkan added value dari sumber daya emas yang ada di Indonesia, baik emas hasil tambang maupun stok emas yang dimiliki masyarakat.
"Pengembangan usaha bullion akan memberikan keuntungan bagi tiga pihak, yaitu pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha, serta Lembaga Jasa Keuangan (LJK)," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae beberapa waktu lalu.
Selain itu, Dian mengatakan bahwa usaha bullion dapat berpotensi meningkatkan konsumsi emas ritel, yang akan memacu peningkatan industri emas dan keseluruhan bisnis dalam ekosistem emas yang mewadahi, dengan tambahan value added (VA) hingga sebesar Rp 30-Rp 50 triliun.
"Karena itu, potensinya tentu akan sangat besar dan didukung dengan ekosistem pengembangan usaha bullion bank yang ada saat ini," kata Dian.
"Antara lain produsen, refiner, manufacturer, wholesales dan retailers, serta masyarakat yang menjadikan logam mulia sebagai sarana investasi dan pengembangan bisnis," ujarnya.