Wamen Investasi Buka Suara Soal Rangkap Jabatan Rosan Roeslani di BKPM-Danantara
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menjelaskan soal posisi Rosan Roeslani yang kini rangkap jabatan memimpin Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM sekaligus Danantara Indonesia.
Dia menjelaskan, keberadaan Rosan di dua lembaga itu dimaksudkan untuk memberikan back up dari sisi regulasi atau aturan, supaya urusan-urusan yang berhubungan dengan pengelolaan investasi di BKPM dan Danantara bisa disinergikan.
"Pastinya pada saat beliau berada di situ (Danantara), ada backup aturan yang sudah disiapkan, itu saya yakini," kata Todotua di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Februari 2025.
Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani (tengah) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2025
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Selain itu, ia menjelaskan bahwa keberadaan Rosan di Danantara merupakan strategi atau upaya untuk mempercepat konsolidasi antar kedua lembaga tersebut. Sebab, menurutnya salah satu inti dari pembentukan Danantara Indonesia adalah sebagai sebuah strategi dari pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk melakukan percepatan realisasi investasi terutama di sektor hilirisasi.
"Dengan keberadaan Pak Rosan di situ dan juga sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, tentunya ini kita harapkan konsolidasinya semakin baik dan semakin cepat," ujarnya.
Dengan adanya Rosan di kedua lembaga tersebut, Todotua meyakini upaya percepatan realisasi investasi di sektor hilirisasi itu akan benar-benar terlaksana. Karena menurutnya, Rosan sendiri lah yang paling mengetahui arah investasi di Tanah Air selaku Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.
"Jadi beliau juga yang paham. Karena selama beliau sebagai Menteri Investasi, beliau paham strategi investasi hilirisasi mana yang mau masuk. Supaya waktunya tidak terlalu banyak dalam mengelola ini," kata Todotua.
Ketika ditanya apakah rangkap jabatan yang dilakukan oleh Rosan ini menyalahi aturan, Dia mengaku tidak bisa berkomentar terkait hal tersebut. Sebab kapasitasnya hanya bisa membahas terkait upaya-upaya strategis Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, dalam upaya percepatan realisasi investasi dan hilirisasi serta kaitannya dengan Danantara Indonesia.
"Kalau berbicara aturan, saya konteksnya enggak bisa berbicara mengenai aturan. Tetapi saya konteksnya berbicara mengenai strategi apa sih yang mau dicapai dari keberadaan beliau sebagai Menteri Investasi dan juga sebagai Kepala Danantara. Ini adalah strategi kita supaya konsolidasi lebih cepat dan lebih baik," ujarnya.