Inilah 3 Hasil dari White House Crypto Summit, Inikah yang Bikin Harga Bitcoin Anjlok?

crypto
Sumber :
  • pexels.com

Jakarta, VIVA – Pasar kripto kembali diguncang setelah digelarnya White House Crypto Summit yang berlangsung pada 7 Maret 2025. Acara yang diselenggarakan oleh pemerintahan Trump ini mengundang berbagai tokoh penting dalam industri aset digital, termasuk Michael Saylor, Brian Armstrong, dan Brad Garlinghouse.

Perusahaan Donald Trump Buyback Saham Besar-besaran Meski Rugi Besar

Banyak pihak menaruh harapan besar terhadap kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah AS usai pertemuan ini, terutama terkait regulasi dan masa depan Bitcoin.

Namun, sayangnya, usai pertemuan ini respons oleh pasar justru cenderung negatif. Harga Bitcoin, dilaporkan turun lebih dari 3% pada 9 Maret 2025, jatuh ke USD83.000 atau sekitar Rp1,35 miliar. Penurunan ini berlanjut keesokan harinya, di mana harga Bitcoin berada di kisaran USD82.300 atau setara Rp1,3 miliar.

Fitur Baru Ini bikin Nabung Bitcoin hingga Ethereum jadi Super Gampang

Apakah kebijakan terbaru dari White House Crypto Summit menjadi penyebab utama anjloknya harga Bitcoin? Berikut tiga poin utama yang menjadi sorotan di pertemuan tersebut, seperti dirangkum dari Forbes, Senin, 10 Maret 2025.

Hasil White House Crypto Summit

Bitcoin Tetap Stabil saat Emas dan Saham Tertekan saat Konflik Israel-Iran Memanas

Ilustrasi Cryptocurrency

Photo :
  • pexels.com/David McBee

1. AS Punya Cadangan Bitcoin Strategis

Salah satu keputusan terbesar yang diumumkan dalam pertemuan ini adalah pembentukan U.S. Bitcoin Strategic Reserve melalui perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump. Pemerintah AS kini secara resmi mulai menimbun Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan nasionalnya.

Langkah ini diharapkan bisa memperkuat posisi AS dalam industri kripto, tetapi di sisi lain menimbulkan kekhawatiran di pasar. Banyak investor khawatir bahwa pemerintah AS bisa memiliki kendali besar atas suplai Bitcoin, yang berpotensi mengganggu keseimbangan pasar.

2. AS Resmi Menyusun Strategi Aset Digital

Untuk pertama kalinya sejak Bitcoin menjadi bagian dari percakapan keuangan global, pemerintah AS secara serius menyusun strategi aset digital. David Sacks, Crypto Czar di pemerintahan Trump, menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya sebatas menimbun Bitcoin, tetapi juga merancang kebijakan yang lebih komprehensif. Keputusan ini disambut baik oleh sebagian pelaku pasar, tetapi ada juga yang khawatir dengan potensi regulasi ketat yang bisa membatasi ruang gerak aset kripto di masa depan.

3. Audit Kripto Jadi Prioritas

Pemerintah AS juga berencana melakukan audit besar-besaran terhadap aset digital yang mereka miliki. Langkah ini dipicu oleh berbagai skandal di dunia kripto, termasuk kejatuhan FTX yang mengguncang pasar pada 2022. Adanya audit ini, diharapkan transparansi terhadap kepemilikan aset digital bisa meningkat, baik di sektor publik maupun swasta. Namun, banyak investor melihat ini sebagai sinyal bahwa regulasi lebih ketat akan segera diberlakukan, yang dapat berdampak negatif pada harga Bitcoin dalam jangka pendek.

Itu dia hasil White House Crypto Summit, yang menentukan arah kebijakan pemerintah AS terhadap Bitcoin. Namun, reaksi pasar yang negatif menunjukkan bahwa masih banyak ketidakpastian yang harus dihadapi oleh investor kripto. Bagaimana menurut Anda?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya