Luhut Sebut Program MBG Tekan Angka Kemiskinan hingga 5,8%

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya yaitu program MBG dapat menciptakan lapangan kerja hingga menurunkan tingkat kemiskinan.

Seskab Teddy: BRICS 2025 Jadi Sejarah Baru Diplomasi Indonesia

“Dampak MBG ini sangat luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, terus ekosistem yang terbangun dan penurunan kemiskinan," ujar Luhut dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, pada Rabu, 19 Maret 2025.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Polri Kejar Target Pembangunan 200 SPPG MBG Tahun 2025

Dalam kesempatan yang sama, anggota DEN, Arief Anshory Yusuf mengaku telah menyampaikan beberapa kajian terkait dampak program MBG kepada Presiden Prabowo. Program MBG dapat menyerap tenaga kerja baru hingga 1,9 juta dan menurunkan tingkat kemiskinan hingga 5,8 persen.

"Terhadap penyerapan tenaga kerja juga kemiskinan. Jadi intinya program ini sangat bagus sekali dalam konteks pro job, menciptakan lapangan kerja baru sampai 1,9 juta. Lalu pro kemiskinan itu bisa berkurang mencapai 5,8 persen," jelas Arief.

Prabowo Tiba di Brasil untuk Hadiri KTT BRICS

Selain itu, kata dia, program MBG juga dapat mensejahterakan rakyat dengan memperoleh pendapatan hingga Rp600.000.

"Ketimpangan juga akan sangat berkurang. Bayangin aja ya kalau 3 orang anak sekeluarga punya 3 orang anak, itu dia dapat perbulannya bisa Rp600.000 dari MBG," ujarnya.

Arief memastikan pemerintah terus memantau program MBG agar dapat berjalan dengan baik. Dengan cara, kata dia, melakukan audit rutin agar tak terjadi kebocoran bahan pokok program MBG.

"Kita segera business process review lalu audit rutin oleh BPKP, itu pertama. Kedua memberikan ruang untuk peran serta masyarakat, agar bisa melakukan monitoring karena sense of belonging-nya tinggi. Terakhir, jangan sampai ada kebocoran-kebocoran terkait bahan-bahan yang kalau tidak perlu impor, tidak usah diimpor. Nah ini kita membuat rantai pasok terjaga, sehingga impactnya seperti yang diharapkan. Tapi sekali lagi mari kita jaga bersama," imbuhnya.

Presiden RI Prabowo Subianto bertolak ke ibu kota Brasil, Brasilia (sumber foto: Tim Medis Presiden Prabowo)

Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Brasilia usai Hadiri KTT BRICS, Bakal Bertemu Presiden Lula

Presiden RI Prabowo Subianto melanjutkan lawatan ke ibu kota Brasil, Brasília usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2025