Ungkap Tantangan Bangun Ekosistem EV, VKTR Butuh Dukungan Penuh Pemerintah

Chief Executive Officer (CEO) VKTR, Gilarsi Wahju Setijono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), menegaskan komitmen untuk ikut membangun ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di Tanah Air. Langkah nyata itu dibuktikan VKTR dengan meningkatkan pasokan bus listrik bagi TransJakarta.

Saham BYD Rontok Setelah Umumkan Diskon Besar untuk 22 Model Mobil Listrik

Dimana pada tahun 2025 ini, VKTR bakal kembali merakit 80 unit bus listrik untuk TransJakarta, dari 20 unit bus listrik yang sebelumnya juga sudah dipasok di tahun 2024 lalu.

Meski demikian, Chief Executive Officer (CEO) VKTR, Gilarsi Wahju Setijono mengaku, upaya membangun ekosistem EV di Indonesia benar-benar harus didukung penuh oleh pemerintah. Sebab, salah satu tantangan terbesar di alam upaya ini adalah bersaing dengan produsen-produsen kendaraan berbasis diesel.

Empat Merek Kendaraan Listrik Asal China Bakal Investasi di Indonesia

Terlebih, sampai saat ini pemerintah masih memberikan subsidi yang cukup besar untuk bahan bakar solar. Sehingga, hal itu tentunya berpengaruh pada upaya-upaya pengembangan ekosistem EV yang tengah dipacu di dalam negeri.

"Perjuangan paling besar buat kita hari ini adalah belum bisa bersaing dengan kendaraan komersil berbasis diesel, karena harga diesel yang super murah," kata Gilarsi di Jakarta, Senin, 24 Maret 2025.

Danantara Diharapkan Bantu Stabilkan Iklim Investasi Kendaraan Listrik

Serah Terima Bus Listrik VKTR

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama Bakrie & Brothers (BNBR) selaku induk usaha VKTR, Ardiansyah Bakrie. Dia memastikan pihaknya sangat berkomitmen untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Ardie pun meminta dukungan penuh dari pemerintah, terlebih karena pihaknya sudah melakukan perakitan kendaraan di dalam negeri. Bahkan, tercatat bahwa bus listrik VKTR yang dipasok untuk TransJakarta, merupakan satu-satunya produk yang dirakit di dalam negeri dengan sertifikat TKDN lebih dari 40 persen.

"Yuk kita sama-sama majuin sesuatu yang produk dalam negeri, dimana kita pun sudah membuat 98 persen untuk merakit di sini," kata Ardie.

"Tapi walaupun adanya Keppres, hal tersebut masih banyak dijalankan tidak melalui proses ini. Masih CBU masih diterima, sehingga menurut kami ya susah juga kalau kita mau bantu maju tapi tidak mendapatkan dukungan," ujarnya.

Sebagai informasi, selain menambah pasokan ke TransJakarta dari sebelumnya 20 unit menjadi 80 unit bus listrik di tahun 2025 ini, VKTR juga akan memasok 20 unit produk serupa ke TransJakarta melalui operator PT Sinar Jaya Megah Langgeng.

Kabarnya TransJakarta sendiri telah berencana menambah 200 unit bus listrik di tahun 2025, sebagai tahap lanjutan setelah tahun lalu TransJakarta mengoperasikan 300 unit bus listrik. Secara total, ada 84 bus listrik milik VKTR yang sudah mengaspal di berbagai perusahaan, dengan rata-rata jarak tempuh per hari 210 km dan mengangkut sekitar 10 juta penumpang.

Selain untuk TransJakarta, VKTR juga menyuplai 14 truk listrik yang beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Beberapa jenis truk listrik tersebut antara lain yakni model compactor 12 unit, model arm roll 1 unit, dan model dump 1 unit yang dioperasikan untuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 1 IKN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya