Sampoerna Lepas Ekspor Produk Tembakau ke Malaysia dan Armenia
- Dokumentasi Sampoerna.
Jakarta, VIVA – PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melakukan pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap IQOS-TEREA di fasilitas produksi Sampoerna di Karawang, Jawa Barat. Negara tujuan ekspor ini diantaranya Malaysia dan Armenia.
Direktur Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan hal ini adalah bukti nyata upaya Sampoerna dalam memperluas tujuan ekspor serta turut menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
“Upaya ini juga menunjukkan peran aktif Sampoerna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan sumber daya manusia, serta penciptaan nilai tambah untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujar Elvira dalam keterangannya Rabu, 26 Maret 2025.
Langkah strategis ini menegaskan komitmen Sampoerna dalam mendukung pengembangan ekonomi Indonesia melalui investasi jangka panjang dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional melalui hilirisasi industri tembakau.
Di kesempatan ini, Sampoerna melakukan pelepasan ekspor ke Malaysia, yang merupakan salah satu pasar ekspor terbesar untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS-TEREA.
Untuk pertama kalinya, Sampoerna juga mengekspor ke Armenia, sebagai tujuan ekspor baru. Selain itu, pada tanggal 20 dan 24 Maret lalu, Sampoerna juga melakukan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap ke Jepang dan Belanda (Rotterdam) untuk dipasarkan di Duty Free.
Pada tahun 2024, Sampoerna telah melakukan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap IQOS-TEREA ke 15 tujuan ekspor, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Nilai ekspor Sampoerna bersama PT Philip Morris Indonesia (PMID) pada tahun 2024 mencapai hampir US$250 juta untuk produk rokok dan produk tembakau inovatif bebas asap.
Logo HM Sampoerna.
- Istimewa
Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen merupakan ekspor produk tembakau inovatif bebas asap yang nilainya mencapai lebih dari USD 50 juta. Nilai ekspor ini mengalami kenaikan hampir dua kali lipat bandingkan tahun 2023. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Sampoerna dalam memperluas pasar global.
Lebih lanjut, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan menunjang kegiatan operasional, Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih, serta menggunakan barang dan jasa dari 1.700 pemasok dalam negeri.
Selain itu, untuk memasarkan produk tembakau inovatif bebas asap, Sampoerna juga menjalin kerja sama dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia yang menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan lebih dari 18.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC).
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani yang menghadiri acara pelepasan ekspor dan ekspansi produk tembakau inovatif bebas asap, memberikan apresiasi atas komitmen investasi Sampoerna.
"Kami mengapresiasi konsistensi Sampoerna dalam melakukan penguatan ekonomi kita. Tentunya ini menjadi dukungan untuk bagaimana kita menumbuhkan perekonomian yang saat ini 5 persen bisa menjadi 8 persen sesuai harapan kita semua," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa produk tembakau inovatif bebas asap, yang lahir dari riset panjang, memiliki dampak ekonomi yang panjang, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan pajak dan cukai, serta devisa bagi negara. Ditambahkan juga, Ditjen Bea dan Cukai akan terus mendukung upaya ini dari sisi pelayanan ekspor dan impor.
Pada tahun 2023, Sampoerna menginvestasikan US$330 juta atau setara Rp 5,3 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan pabrik produk tembakau inovatif bebas asap Philip Morris International (PMI) pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.
Tidak hanya melayani pasar domestik, fasilitas ini juga memasok kebutuhan ekspor di wilayah Asia Pasifik, menjadikan Sampoerna sebagai pusat ekspor PMI ke lebih dari 30 tujuan ekspor, baik untuk produk rokok maupun produk tembakau yang dipanaskan.
Fasilitas produksi di Karawang ini dilengkapi dengan laboratorium penelitian dan pengembangan kelas dunia (advanced lab), yang merupakan satu dari empat laboratorium produk tembakau inovatif bebas asap milik PMI di dunia dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Laboratorium ini melakukan pengujian dan analisis kualitas produk tembakau inovatif bebas asap di berbagai afiliasi PMI, didukung oleh 200 tenaga ahli Indonesia dengan kualifikasi tinggi.
”Hadirnya produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia adalah wujud komitmen perusahaan untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah serta pendekatan pengurangan bahaya pada produk tembakau. Upaya ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa,” ujar Elvira.