Gubernur BI Proyeksi The Fed Pangkas Suku Bunga ke Level 4 Persen

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

Jakarta, VIVABank Indonesia (BI) memproyeksikan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed akan memangkas suku bunga ke level 4 persen. Hal ini sejalan dengan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

KPK Panggil Periksa Petinggi BI terkait Skandal CSR Bank Indonesia

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan Trump membuat kondisi inflasi dan perekonomian AS memburuk. Sehingga akan membuat the Fed memangkas suku bunganya atau Fed Fund Rate (FFR) menjadi 4 persen, dari saat ini di kisaran 4,25 persen-4,5 persen.

“Amerika sendiri juga tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang melambat tapi juga inflasi yang akan meningkat, dan karena itu prediksinya Fed Fund Rate yang semula itu diperkirakan akan menurun dari 4,5 persen pada tahun 2024 menjadi 4,25 persen. Ini akan menurun menjadi 4 persen,” ujar Perry dalam konferensi pers Rabu, 23 April 2025.

Kredit Perbankan Loyo BI Buka-bukaan Gegara Permintaan Masyarakat Turun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Perry memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS akan melambat menjadi 1,7 persen dari perkriaan semula sebesar 2,2 persen. Bahkan beberapa pelaku pasar memperkirakan probabilitas resesi di AS mencapai 60 persen.

Gubernur BI Sebut Rupiah Mei 2025 Menguat 1,13 Persen

"Beberapa pelaku pasar memprediksi probabilitas resesi di Amerika Serikat akan sekitar 60 persen," jelasnya.

Selain itu, kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik AS, dan balasan dari China, selain akan memperburuk perekonomian kedua negara tersebut, juga akan memperburuk perkeonomian negara maju dan berkembang.

“Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diprakirakan akan menurun dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen dengan penurunan terbesar terjadi di AS dan China sejalan dengan dampak perang tarif kedua negara tersebut,” imbuhnya.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

BI Sebut Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$800 Juta pada Kuartal I-2025

Bank Indonesia (BI) mencatat, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit US$800 juta pada kuartal I-2025.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025