Airlangga Sampaikan Hasil Negosiasi, AS Puji Strategi Indonesia Hadapi Tarif Trump

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, perkembangan negosiasi terbaru dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait tarif resiprokal atau timbal baik. Dia menyebut, Indonesia dan AS telah menyepakati proses negosiasi ke tingkat teknis.

Sri Mulyani Resmi Lantik Letnan Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai dan Bimo Wijayanto Dirjen Pajak

Airlangga mengatakan, dalam proses negosiasi, Indonesia berupaya mengedepankan kepentingan nasional dengan tetap mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS. 

"Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR Commerce maupun Treasury, dan semua membuka ruang dialog serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua minggu kedepan," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jumat, 25 April 2025.

2 Staf Kedubes Israel Tewas Ditembak di Washington, Trump: Jelas-jelas Antisemitisme, Mengerikan!

Airlangga menjelaskan, tawaran Indonesia kepada AS untuk mewujudkan kerjasama perdagangan yang adil, fair, dan square ini dirancang untuk menjaga keseimbangan, dan memiliki lima manfaat.

"Tawaran Indonesia kepada AS untuk mewujudkan kerjasama perdagangan yang adil, fair, dan square sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan setidaknya pada lima manfaat," jelasnya.

Trump Bicara ke Pemimpin Eropa: Putin Ogah Berdamai dengan Ukraina, Percaya Bisa Menang

Pertama, untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia.

Ketiga, deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerjasama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral. Kelima, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian, renewable energy.

Secara keseluruhan, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah AS mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia.

"Dan, kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis, bahkan secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group agar ada kecepatan dalam pembahasan," ujarnya.

Dia menyebut, Indonesia juga telah menandatangani non disclosure agreement dengan USTR. Artinya Indonesia sudah masuk dalam fase negosiasi. 

"Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri dan juga akan berkomunikasi dengan pihak Amerika untuk melanjutkan proses negosiasi di tingkat teknis," kata Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya