Emiten Produsen Cat Ini Catat Penjualan Rp 2 Triliun Kuartal I-2025

Ilustrasi Dinding dan Cat
Sumber :
  • freepik.com/freepik

Jakarta, VIVA – Emiten produsen cat, PT Avia Avian Tbk (AVIA), sukses meraup penjualan konsolidasian sebesar Rp 2 triliun pada kuartal I-2025, atau naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kembangkan Ekosistem Asuransi Syariah, Prudential Syariah Catat Sudah Layani 300 Ribu Nasabah

Melalui Keterbukaan Informasi BEI, Manajemen AVIA mengungkap bahwa terdapat 2 segmen utama yang berkontribusi signifikan pada kinerja penjualan yang cemerlang itu.

Keduanya yakni solusi arsitektur dan barang dagangan, yang memimpin torehan kinerja positif perusahaan pada rentang medio tersebut. 

Harga Rumah Semakin Tinggi, Rumah Seken Disebut Jadi Alternatif Realistis

"Volume penjualan untuk segmen solusi arsitektur meningkat 5,8 persen dibandingkan kuartal I-2024, utamanya didorong oleh penjualan pada segmen cat tembok," kata Manajemen AVIA dalam keterangannya, Rabu, 30 April 2025.

PT Avia Avian (AVIA)

Photo :
  • avianbrands.com
Jual Lawson ke Alfamart, Alfamidi Bakal Buka 200 Gerai Baru di 2025

Kinerja moncer juga tercatat pada terjaganya aspek profitabilitas yang tercermin dari marjin laba kotor sebesar 45,8 persen, marjin EBITDA 28,7 persen, dan marjin laba bersih sebesar 22,1 persen. 

Di tengah dinamika dan tantangan perekonomian kuartal I-2025, Manajemen AVIA memastikan bahwa seluruh kinerja positif ini merupakan cerminan dari keberhasilan tim dalam mengeksekusi strategi pertumbuhan yang berkelanjutan. 

"Didukung oleh 125 pusat distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia, kami melihat tantangan ekonomi sebagai peluang untuk semakin memperkuat pangsa pasar," ujar Manajemen AVIA.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, pada kuartal I-2025 ini perseroan juga sekaligus memperkuat lini solusi arsitektur, dengan meluncurkan 3 produk baru. Di antaranya untuk segmen cat tembok, pelapis anti bocor, dan untuk perawatan kayu. 

"Di tengah tantangan pasar domestik dan lemahnya daya beli, kami semakin berfokus untuk memperkuat pondasi operasionalnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya