BPS Perkirakan Luas Panen April-Juni 2025 Turun Jadi 3,38 Juta Hektare

Ilustrasi penyerapan gabah kering panen
Sumber :
  • Bulog

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, luas panen padi pada periode April-Juni 2025 mencapai 3,38 juta hektare, atau turun sebesar 8,56 persen dibandingkan April-Juni 2024.

PalmCo dan RSI Panen Padi di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat, Kementan: Bisa Jadi Inspirasi Petani

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan pada Maret 2025 luas panen mencapai 1,67 juta hektare, atau naik sebesar 50,60 persen dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 1,11 juta.

"Sementara itu, potensi luas panen padi sepanjang April hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 3,38 juta hektare atau mengalami penurunan seluas 0,32 juta hektar, atau 8,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Pudji dalam konferensi pers Jumat, 2 Mei 2025.

Lalin Jabodetabek-Jabar Meroket Jelang Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Cek Kondisinya

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dengan demikian, Pudji mengatakan bahwa luas panen sepanjang Januari-Juni 2025 mencapai 6,22 juta hektar. Angka ini naik sebesar 11,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024/

Survei Indikator: Kepuasan Publik ke Gubernur Pramono 60 %, Bagaimana Gubernur Lainnya di Jawa?

"Angka realisasi ini tentunya bisa lebih tinggi atau rendah dibandingkan dengan angka potensi, bergantungnya kondisi pertanaman padi sepanjang April dan Juni tahun ini," jelasnya.

Pudji melanjutkan, sepanjang April hingga Juni 2025 potensi panen untuk Pulau Jawa ada di provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Kemudian Pulau Sumatera di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, dan Aceh. Sedangkan pulau Sulawesi yaitu di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Lalu NTB, NTT, dan Kalimantan Selatan.

Sementara itu, pada level Kabupaten/Kota potensi panen relatif besar terjadi di Jawa Barat diantaranya di Indramayu, Subang, Cirebon, dan Karawang.

"Kemudian di Jawa Tengah  di Grobogan, Sragen, Pati, Demak, Blora, dan Cilacap. Kemudian di Jawa Timur di Bojonegoro, Lamongan, dan Jember. Di Sumatera yaitu di Banyuasin, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang. Kemudian di Sulawesi Selatan di Bone, PInrang dan Luwu. Dan juga di NTB di Sumbawa," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya