Tren Pengiriman Skala Besar Dorong Efisiensi di Sektor Manufaktur
- Fingent
Jakarta, VIVA – Efisiensi rantai pasok menjadi elemen vital dalam menjaga daya saing sektor manufaktur di tengah tekanan biaya dan lonjakan permintaan pasar. Banyak perusahaan kini mengandalkan penyedia logistik dengan layanan pengiriman skala besar untuk memastikan distribusi produk berjalan lancar, cepat, dan tepat sasaran.
Salah satu platform pengiriman on-demand, Lalamove, mengungkap pertumbuhan signifikan dalam layanan pengiriman dengan kendaraan roda empat berukuran besar. Hal tersebut disampaikan Managing Director Lalamove Indonesia, Andito B Prakoso.
Dia mengatakan, bahwa pengiriman menggunakan armada seperti van, pick-up, truk engkel hingga truk Fuso, tumbuh 38% secara tahunan (year-on-year), melampaui pertumbuhan armada kecil yang hanya 28% YoY.
“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra logistik terpercaya bagi pelaku bisnis dengan menyediakan solusi pengiriman skala besar," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 2 Mei 2025.
"Didukung armada yang beragam dan layanan yang dapat disesuaikan, kami memastikan setiap pengiriman berjalan lancar, tepat waktu, dan dengan biaya yang efisien,” tambah Andito.
Salah satu mitra bisnis yang memanfaatkan layanan ini adalah Wiradi Utama Packindo, produsen dan distributor alat makan sekali pakai. Sejak bermitra dengan Lalamove pada 2021, perusahaan tersebut memanfaatkan armada dari sepeda motor hingga truk CDD untuk pengiriman dari pabrik ke gudang dan pelanggan.
“Sekitar 60% pengiriman barang setiap harinya kami lakukan melalui Lalamove. Terutama saat lonjakan permintaan di Bulan Ramadan kemarin,” ujar Agung, Head Operational Warehouse Wiradi Utama Packindo.
Selain armada yang lengkap, layanan ini juga dilengkapi dengan fitur harga berjenjang (priority, reguler, dan pooling), multi-stop delivery, serta opsi penggunaan tol, yang memungkinkan efisiensi rute dan waktu dalam satu kali pengiriman.
Dari sisi sektor bisnis, pertumbuhan penggunaan layanan pengiriman skala besar paling dominan berasal dari sektor Retail & Wholesale (16,5%), diikuti oleh Food & Staple Retailing (16,2%), Restaurant, Take-out & Catering (11,7%), Household & Personal Products (7,9%), serta Material (7,7%).