Hardiknas 2025, ASDP Bangun 'Jembatan' Antara Sekolah dan Dunia Kerja
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap 2 Mei menjadi momentum reflektif untuk melihat kembali arah dan relevansi pendidikan di Indonesia, terutama dalam menyongsong kebutuhan dunia kerja. Di tengah tuntutan agar lulusan vokasi lebih siap pakai, kolaborasi antara industri dan sekolah menjadi semakin penting.
Merespons tantangan itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Singkil menyelenggarakan program edukatif bertajuk 'ASDP Mengajar'. Program ini dirancang untuk mempertemukan siswa-siswi sekolah kejuruan dengan dunia industri secara langsung, melalui pengalaman belajar di ruang kelas hingga di atas kapal ferry milik perusahaan.
“Kami percaya bahwa pendidikan yang bermakna adalah pendidikan yang mampu menghubungkan teori dengan praktik," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 2 Mei 2025.
[Humas ASDP Indonesia Ferry (Persero)]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Dengan menghadirkan para perwira kapal untuk mengajar langsung, siswa mendapatkan pemahaman konkret tentang keterampilan teknis dan soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja,” sambungnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan melalui pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang pendidikan. Sejak 2023, program ini telah dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari SMKN 1 Selat Nasik di Kabupaten Belitung dan berlanjut di SMKN 1 Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.
Selama kegiatan berlangsung, siswa mendapat kesempatan belajar langsung dari para perwira kapal, mengenal alat navigasi dan keselamatan, serta menyaksikan prosedur kerja di atas KMP Teluk Sinabang. Di awal 2025, pendekatan diperluas dengan demonstrasi penggunaan alat, pengenalan ruang mesin, dan interaksi langsung dengan Mualim I, Kepala Kamar Mesin, serta perwira deck.
“Kami sangat memperhatikan keselamatan dan efektivitas pembelajaran. Kapal menjadi laboratorium hidup yang memperkaya wawasan siswa. Namun saat ini, kegiatan jeda sementara menunggu berakhirnya proses penerimaan siswa baru, dan akan kembali dilanjutkan pada bulan Agustus mendatang,” tambah Shelvy.
Menurut dia, inisiatif ini sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin ke-4, yakni pendidikan inklusif dan berkualitas. ASDP turut berkontribusi dalam mendukung penguatan ekosistem pembelajaran vokasi yang aplikatif dan kontekstual melalui kolaborasi dengan sekolah kejuruan.
“Melalui inisiatif ini, kami ingin menanamkan semangat bahwa dunia kerja tidaklah jauh dari dunia sekolah,” ujarnya.