Bursa Asia Melesat Susul Reli di Wall Street Usai Negoisasi AS dan Tiongkok

Ilustrasi Indeks Wall Street
Sumber :
  • Fox Bussiness

Jakarta VIVA - Bursa Asia-Pasifik melonjak pesat pada pembukaan perdagangan Selasa, 13 Mei 2025. Kenaikan menyusul reli di Wall Street setelah Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kesepakatan tarif impor perdagangan.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Swiss, kedua negara adikuasa berhasil mencapai kesepakatan bersama. Presiden AS Donald Trump memangkas pungutan bea masuk terhadap Tiongkok dari 145 persen menjadi 30 persen. Sebagai gantinya, Tiongkok berjanji untuk mengembalikan sebagian besar tarif balasan yang diumumkannya terhadap AS.

Dari sisi regional, investor fokus memperhatikan pasar India yang melonjak karena optimisme atas gencatan yang terjadi antara negara tersebut dengan Pakistan. 

Indeks Nifty 50 ditutup pada di posisi 24.924,70 yan menjadi level tertinggi sejak 16 Oktober 2024. Penguatan besar juga terlihat pada indeks BSE Sensex melesat ke level tertingginya, yaitu 82.429,90 sejak 3 Oktober 2024.

Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping

Photo :
  • AP

Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei225 Jepang melambung 2,17 persen pada pembukaan pasar. Indeks Topix membukukan lonjakan sebesar 1,77 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat tipis sebesar 0,13 persen. Indeks Kosdaq ikut mencatat kenaikan sebesar 1,01 persen di awal jam perdagangan.

Indeks S&P/ASX 200 Australia meningkat sebesar 0,71 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong merosot dari  23.549,46 menjadi 23.403. 

IHSG Diproyeksi Naik Meski Dihantui Koreksi, Intip 5 Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Di Wall Steeet, saham-saham melonjak imbas kekhawatiran para investor terhadap potensi resesi di AS. Pasar menilai penyebab resesi dipicu meredanya perang dagang dengan Tiongko setelah kedua negara adidaya mencapai kesepakatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 1.160,72 poin atau 2,81 persen ke level 42.410,10. Sementara itu, indeks S&P 500 melonjak 3,26 persen menjadi 5.844,19.

Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Meski Mayoritas Bursa Asia Menguat

Lonjakan tersebut sehingga memberikan keuntungan lebih dari 20 persen sejak terendah intraday April 2025 yang merupakan puncak pesimisme tarif. Alhasil, kerugian tolok ukur tahun ini sekarang telah menyempit menjadi hanya 0,6 persen.

Kontras! Bursa Asia Lesu, Wall Street Tancap Gas ke Level Tertinggi

Nasdaq Composite menyusul penguatan sebesar 4,35 persen ke posisi 18.708,34. Kesepatan AS dan Tiongkok mendorong saham teknologi dengan eksposur ke Cina, seperti Tesla dan Apple ke level tertinggi.

Ilustrasi Ekonomi dan Investasi

Bursa Asia Bergejolak, Negosiasi Dagang AS dan Tiongkok Belum Membuahkan Hasil

Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Rabu, 30 Juli 2025. Fluktuasi bersamaan belum tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025