Bursa Asia Bervariasi, Investor Berharap The Fed Pangkas Suku Bunga September 2025
- vstory
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025. Pelaku pasar berharao Federal Reserve AS (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan pada bulan depan.
Investor juga menantikan serangkaian data ketenagakerjaan dari Australia yang akan dirilis nanti hari ini, Kamis, 14 Agustus 2025. Para ekonom memperkirakan tenaga kerja di negara Kanguru naik menjadi 25.000 orang yang bekerja pada bulan Juli.
Jumlah tersebut mencerminkan lonjakan moderat sebesar 2.000 pekerja dari bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran pada bulan Juli diperhitungkan akan mencapai 4,2 persen atau membaik dari bulan Juni sebesar 4,3 persen.
Mengutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, merosot 0,31 persen yang berbalik arah dari rekor penutupan tertingginya di sesi sebelumnya. Indeks Topix juga mencatat koreksi sebesar 0,64 persen.
Ilustrasi Investasi syariah.
- pexels.com/Karolina Kaboompics
Bursa Korea Selatan terpantau relatif hijau. Indeks Kospi menguat 0,39 persen sementara indeks Kosdaq yang diisi saham berkapitalisasi kecil dibuka datar.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga melesat sebesar 0,49 persen. Sejalaras dengan kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong yang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat, naik dari 25.613,67 menjadi 25.741.
Wall Street ditutup kinclong pada perdagangan semalam. Indeks S&P 500dan dan Nasdaq Composite kembali mencapai rekor penutupan tertinggi baru.
Indeks S&P 500 melesat 0,32 persen dan ditutup pada level 6.466,58. Nasdaq Composite membukukan penguatan 0,14 persen menjadi 21.713,14.
Kemudian Industri Dow Jones Industrial Average melonjak 463,66 poin atau 1,04 persen. Kenaikan mendorong indeks parkir di area 44.922,27.