Heboh Kabar Mau Caplok GoTo, Grab Indonesia Kasih Penjelasan

Grab
Sumber :
  • Kr-Asia

Jakarta, VIVA – Grab Indonesia buka suara, soal isu Grab hendak mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy menepis isu merger tersebut.

Kadin Indonesia Gandeng Board of Trade Thailand Genjot Kerja Sama Bisnis Kedua Negara

Tirza mengatakan bahwa kabar tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, sehingga Grab tidak merespons lebih jauh terkait rencana tersebut.

"Grab memahami bahwa ada banyak spekulasi yang beredar terkait merger antara Grab dengan salah satu pelaku industri. Spekulasi tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dapat menanggapinya lebih lanjut," ujar Tirza dalam keterangan resmi Kamis, 15 Mei 2025.

Bosch Raup Pendapatan Rp 1.669 Triliun di 2024, Manajemen Ungkap Strategi hingga 2030

Tirza menjelaskan, saat ini fokus Grab adalah memberdayakan pelaku ekonomi kecil, dengan membuka peluang luas bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri dan berkelanjutan.

Di samping itu, Tirza juga turut merespons terkait keberadaan Grab di Indonesia sebagai bentuk dominasi asing. Dia menjelaskan, Grab Indonesia beroperasi sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), yaitu bentuk investasi yang diatur dan diizinkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Potensi Melimpah, SKK Migas Sebut Banyak Sumur Migas RI Belum Dieksplorasi

Kantor GoTo

Photo :
  • VIVA/Ayesha Puri

"PMA adalah struktur hukum yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan global yang berinvestasi di Indonesia dan telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mendorong pertumbuhan bisnis berskala besar, mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung inovasi lintas sektor," terangnya.

Tirza menyatakan, meski secara hukum Grab adalah PMA namun 99 persen dari seluruh karyawan Grab Indonesia adalah WNI yang berdomisili dan bekerja penuh di Indonesia. Dia mengungkapkan, saat ini hanya satu orang manajemen Grab di Indonesia yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).

"Hal ini mencerminkan komitmen Grab dalam memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik dalam sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan bisnis. Kami bangga bahwa Grab Indonesia adalah karya kolektif dari orang Indonesia untuk Indonesia," jelasnya.

Layanan GrabBike.

Photo :
  • Grab Indonesia

Tirza menerangkan, model PMA bukanlah hal yang eksklusif bagi Grab. Sebab skema ini juga digunakan secara luas oleh pelaku industri lainnya baik di sektor ride-hailing (sesama pelaku industri), e-Commerce, fintech, logistik, hingga sektor manufaktur dan energi terbarukan.

"Perusahaan-perusahaan teknologi besar yang telah tumbuh menjadi unicorn atau decacorn juga. mendapatkan pendanaan dari investor asing melalui struktur PMA. Melalui PMA, investasi asing dapat mengalir ke dalam negeri untuk membiayai riset dan pengembangan, memperluas infrastruktur, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan memperkuat kapasitas nasional," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya