Tinjau SPP Bulog Karawang, Wamentan Ungkap Stok Beras Pecah Rekor Tertinggi Sejak 1984

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bersama Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar, Mohamad Alexander meninjau Sentra Penggilingan Padi (SPP) di Karawang, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Karawang, VIVA – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengunjungi Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang dimiliki oleh Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) yang berlokasi di Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat, pada hari Kamis, 15 Mei 2025. 

Dalam kesempatan itu, dia meninjau fasilitas gudang dan juga fasilitas penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) di lokasi tersebut.

“Hari ini saya meninjau ya meninjau fasilitas gudang sekaligus RMU ya, Rice Mill Unit milik Bulog yang modern, yang Anda bisa lihat dari kegiatan pengolahan padi menjadi beras di sini, gabah menjadi beras di fasilitas ini,” ujar Sudaryono di lokasi, Kamis, 15 Mei 2025.
 
Didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander, Sudaryono mengatakan bahwa total cadangan beras hingga saat ini di Gudang Bulog sejumlah 3,7 juta ton merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah sejak tahun 1984.
 

Petugas Perum Bulog cabang Indramayu memeriksa stok beras impor di Gudang Bulog Tegalgirang, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 23 Maret 2021.

Photo :
  • ANTARA/Dedhez Anggara
 
“Jadi dari pertama ada Bulog sampai dengan sekarang, sampai saya berdiri di sini, total beras yang disimpan di gudang Bulog adalah 3,7 juta ton, dimana serapan tahun 2025 dari Januari sampai dengan hari ini sudah 2.100.000 ton. Tertinggi sepanjang sejarah,” ucap Sudaryono.
 
Serapan Membludak, Begini Cara BULOG Jaga Kualitas Beras di Gudang
“Ranking duanya, kan tertinggi sepanjang sejarah kan tahun ini, nah ranking duanya adalah 3 juta ton yang terjadi di tahun 1984,” kata dia melanjutkan.
 
Bapanas Pastikan Ketersediaan Pangan Utama Aman hingga Akhir 2025
Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog itu juga mengatakan, Bulog yang sudah 58 tahun berdiri itu menegaskan bakal mengelola beras yang disimpan itu supaya terjaga kualitasnya dengan cara fumigasi.
 
Serapan Gabah Kering Bulog Karawang Lebih dari 95 ribu ton, capai Target 100%

Ilustrasi Stok Beras

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
 
Terlebih dengan teknologi saat ini yang sudah lebih maju jika dibandingkan dengan tahun 1984 saat menyimpan beras sebanyak 3 juta ton itu.
 
“Jadi cara nyimpan beras supaya awet, difumigasi namanya Pak ya, difumigasi, dirawat supaya dia tetap terjaga kualitasnya itu kita ada. Jadi enggak perlu juga dikhawatirkan,” tutur dia.
 
“(Tahun 1984) Itu saja bisa nyimpan 3 juta gitu, apalagi sekarang dengan keterbukaan informasi, kemudian akses terhadap teknologi kan lebih mudah dibanding dulu. Jadi no worry lah,” kata dia menegaskan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya