Stok RI Melimpah, Pemerintah Diminta Stabilkan Harga Beras
- istimewa.
Jakarta, VIVA – Pemerintah melalaui Kemeterian Pertanian diminta segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan kembali harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah wilayah. Stabilitas harga diperlukan untuk, memastikan daya beli masyaratak tetap terjaga.
Anggota Komisi IV DPR RI Robert J Kardinal mengatakan, semestinya masalah kenaikan harga beras di sejumlah daerah ini tidak perlu terjadi. Di tengah, meningkatnya produksi beras nasional dan ketersedian pasokan beras di Perum Bulog mencapai angkah 3 juta ton lebih. Apalagi diprediksi produksi beras tahun 2025 dapat menyentuh angkat 35,6 juta ton.
“Rasanya aneh dengan fenomena kenaikan harga beras di sejumlah wilayah, sementara pasokan stok beras di gudang Bulog melimpah, semestinya dengan produksi beras meningkat seperti ini harga eceran harus stabil setara dengan HET ataupun di bawah HET karena penawarannya melampaui kebutuhan, logika hukum ekonomi seperti itu”, ungkap Robert dikutip dari keterangannya, Minggu, 29 Juni 2025.
Harga beras naik
- VIVA/M Ali Wafa
Karenanya, Robert juga meminta kepada pemerintah melalui menteri pertanian, dan institusi terkait seperti Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional untuk segera mengambil langkah menstabilkan kembali harga beras. Khsuusnya yang mengalami inflasi di sejumlah wilayah dengan melakukan distribusi beras untuk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sehingga dapat menekan lonjatan harga beras.
“Segara mengambil langkah cepat dan tepat untuk menstabilkan kmbali harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah wilayah, dengan perlu mendorong SPHP secara merata,”pungkasnya.
Sambungnya lagi hal terpenting yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan investigasi lapangan secara detail sehingga dapat mengetahui faktor penyebab utama lonjatan harga beras ini, sehingga langkah antisipasi untuk menjawab masalah tepat sasaran.