BRI Life Cetak Laba Bersih Naik 42,1 Persen pada 2024 Total Aset Tembus Rp26 Triliun

Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) BRI Life
Sumber :
  • Dokumentasi BRI Life

Jakarta, VIVA – Kondisi makroekonomi dan pasar modal tahun 2024 kurang menguntungkan bagi sektor asuransi untuk bertumbuh. Namun, PT Asuransi BRI Life atau BRI Life berhasil membukukan laporan keuangan diaudit solid untuk tahun buku 2024. 

Bundamedik Siap Tebar Dividen Tunai Rp 5,5 Miliar, Jadwal Pembagiannya Sebentar Lagi!

Sepanjang tahun 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang lebih rendah dibandingkan tahun 2023 usai terkontraksi 2,65 persen. Imbal hasil investasi BRI Life secara keseluruhan menyusut sebesar 14,3 persen secara year on year (yoy), yaitu dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,0 triliun. 

Penurunan juga terlihat di industri asuransi jiwa yang terkontraksi lebih dalam sebesar 24,8 persen. Berkaitan dengan hal tersebut, BRI Life telah memitigasi risiko dengan melakukan pengelolaan investasi secara prudent.

BRI Life Lindungi Peserta Digiland 2025 Pakai Asuransi Pro Sport

Meskipun begitu, BRI Life berhasil mencatatkan kinerja positif dengan total aset mencapai Rp 26,4 triliun atau meningkat 12,2 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp 23,6 triliun. Pencapaian berkat kemampuan perusahaan mengalokasikan mayoritas investasi ke Surat Utang Negara dan Obligasi Korporasi dengan rating minimal grade single A. 

BRI Life.

Photo :
  • Dokumentasi BRI Life.
Inflasi Jadi Tantangan Besar Sektor Asuransi Jiwa, Intip Strategi Bisnis Prudential Syariah

BRI Life berhasil mengantongi laba bersih senilai Rp 760,4 miliar atau tumbuh 42,1 persen secara yoy. Nilai tersebut berkat kontribusi fee based kepada BRI sebesar Rp 722,2 miliar atau tumbuh 18,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Kinerja Perseroan yang cemerlang pada tahun 2024 dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk pijakan di tahun 2025," ujar Aris dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 15 Mei 2025.

Sepanjang tahun 2024, BRI Life membukukan total pendapatan sebesar Rp 9,8 triliun atau naik 6,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 9,2 triliun. Seiring meningkatnya premi bruto sebesar 14,1 persen menjadi Rp 8,9 triliun secara yoy.

Pembayaran klaim dan manfaat bruto di tahun 2024 meningkat 8,4 persen secara yoy menjadi Rp 6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,6 triliun. Klaim didominasi atas berasal dari klaim kematian sebesar Rp 2,4 triliun dan klaim surrender sebesar Rp 1,5 triliun. 

Dari sisi kesehatan BRI Life, tingkat solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) pada tahun 2024 mencapai 434,6 persen. Ini jauh di atas batas minimum yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tingkat 120 persen. 

Ilustrasi Asuransi

Photo :
  • freepik.com

"Kami optimis bahwa tahun 2025 dengan tema Organizational Capacity and People Capability akan menjadi milestone Perseroan guna mencapai aspirasi sebagai Most Valuable Life Insurance and Champion of Life Insurance Inclusiveness di tahun 2029”, lanjut Aris. 

Total Annualized Premium Equivalent (APE) tumbuh sebesar 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp 3,4 triliun. Total APE pada tahun 2024 didominasi oleh pertumbuhan bisnis Bancassurance dengan BRI. 

Perusahaan juga melakukan peningkatan (improvement) dan digitalisasi yang diterapkan antara BRI Life dengan para pemegang saham, yakni BRI dan FWD selaku mitra strategisnya. 

"Improvement dan digitalisasi di BRI Life didorong dalam rangka penyesuaian produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga dapat menjadi kunci keberhasilan BRI Life yang tumbuh berkesinambungan," ujar Aris dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 15 Mei 2025.
  
Implementasi digitalisasi dalam ekosistem BRI Life terbukti mampu meningkatkan sektor layanan klaim, yaitu MoKlaim. Efektifitas layanan klaim BRI Life meningkat, di mana tingkat adopsi digital naik dari 54 persen di tahun 2023 menjadi 98,4 persen pada tahun 2024. 

Kualitas kecepatan layanan klaim atau Service Level Agreement (SLA) juga semakin membaik di tahun 2024. Dari yang sebelumnya rata-rata 6 hari kerja dengan SLA 98,6 persen menjadi 4 hari kerja dengan SLA 99,2 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya