India dan Pakistan Diambang Perang, Begini Dampaknya ke Ekonomi RI

Konflik India-Pakistan Kian Memanas
Sumber :
  • (Foto AP/Mukhtar Khan)

Jakarta, VIVA – India dan Pakistan berada di ambang perang. Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro buka-bukaan dampak perang tersebut ke perekonomian Indonesia.

Terus Soroti Keadaan di Gaza, Paus Leo; Hentikan Perang, Izinkan Bantuan Masuk

Andry mengatakan, dampak dari konflik antara India dan Pakistan hanya berdampak minim ke ekonomi global dan Indonesia. Untuk Indonesia, dampaknya akan terasa ke komoditas Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit.

"Walaupun kami melihat bahwa konflik ini hanya akan menyebabkan sedikit impact buat global termasuk juga Indonesia. Namun buat Indonesia ada komunitas utama kita yang ternyata juga besar diekspor ke kedua negara tersebut, yaitu CPO," ujar Andry dalam acara Economic Outlook Q2 2025 di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.

Ekspor Furnitur RI ke AS Capai US$1,64 Miliar, Mendag Budi Lobi Tarif Resiprokal Dihapus

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Andry menjelaskan, ekspor Indonesia ke Pakistan tercatat hanya sebesar 1,3 persen, sedangkan ke India ekspor Indonesia mencapai 7,7 persen. Meski demikian, ekspor CPO Indonesia paling banyak kedua negara tersebut.

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2025

"Mayoritas memang ekspor kita ke India dan Pakistan dua-duanya sama, yaitu adalah CPO," terangnya.

Andry mengatakan, ekspor CPO RI ke India tercatat sebesar 14,8 persen, dan Pakistan ekspor CPO sebesar 10,5 persen. Selain kedua negara itu, Indonesia juga melakukan ekspor CPO ke China dengan share 19 persen, Amerika Serikat (AS) 6,7 persen, dan Bangladesh 3,6 persen.

"Tentu saja kalau konfliknya semakin memburuk akan berdampak kepada permintaan dari kedua negara tadi terhadap ekspor CPO kita. Nah ini tentu saja kalau kita lihat dalam beberapa hari terakhir perkembangannya juga cukup positif karena mereka atau kedua negara tersebut melakukan gencatan senjata dan saya lihat sih akan terjadi rekonsiliasi juga di sini," imbuhnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis, 22 Mei 2025

Impor Migas dari AS Bakal Ditambah, Pertamina Minta Dukungan Ini dari Pemerintah

PT Pertamina (Persero) mendukung rencana untuk meningkatkan porsi impor migas dari Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025