Sri Mulyani Beberkan Strategi Pemerintah Kelola Utang pada 2026, Defisit Ditahan 2,48 Persen

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan mengelola utang secara hati-hati dan prudent pada tahun 2026. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap sehat dan berkelanjutan.

Istana: Prabowo Kantongi 5 Nama Calon Dubes RI untuk AS

Adapun ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna Ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 pada agenda kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tahun 2026.

"Menjaga defisit dan utang secara hati-hati dan prudent, meningkatkan efisiensi dan kualitas belanja negara, serta terus menjaga fiscal buffer dan fleksibilitas APBN," ujar Sri Mulyani di Kompleks DPR RI Selasa, 20 Mei 2025.

Sri Mulyani Beberkan Penyebab APBN April 2025 Surplus Rp 4,3 Triliun, Setelah Tekor Berturut-turut

Ilustrasi utang.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Adapun pada tahun 2026, Sri Mulyani menargetkan defisit fiskal berada di kisaran 2,48 persen sampai dengan 2,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Penambahan Dana Parpol Biar Partai Tidak Rekrut Kader Instan

“Defisit fiskal 2026 dijaga pada kisaran 2,48 persen sampai dengan 2,53 persen terhadap PDB,” jelasnya.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Bendahara negara ini menjelaskan, kebijakan fiskal sangat krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui strategi counter cyclical yang efektif dan tepat dari sisi timing pelaksanaan, dukungan kepada dunia usaha dan masyarakat yang terus diperkuat, serta keberlanjutan fiskal yang dipastikan tetap terjaga.

“Karena APBN adalah instrumen andalan dari masa ke masa dari pemerintahan ke pemerintahan hingga terus Indonesia mencapai tujuan bernegara,” tegasnya.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto (kanan)

Sri Mulyani Beri Waktu Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang Baru Belajar Satu Bulan

Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto dan Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budhi Utama.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2025