RI Baru Kelola EBT 0,3 Persen dari Total Potensi 3.680 GW, Pemerintah Undang Investor

Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo, di acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 21 Mei 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus mengundang para investor baik asing maupun lokal, untuk bersama-sama mengembangkan dan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal itu diutarakan oleh Direktur Bioenergi dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, di acara IPA Convex 2025 hari kedua.

Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp 16.218 per Dolar AS, Penguatan Diproyeksi Terbatas karena Ini

Edi menekankan, undangan pengembangan dan pemanfaatan EBT yang dibuka pemerintah dalam skala besar ini, merupakan kesempatan yang baik bagi investor untuk berinvestasi dalam sektor EBT nasional.

"Pemerintah membuka peluang untuk pemanfaatan energi baru terbarukan dalam skala besar, dengan tetap mempertimbangkan prinsip ekonomi dan keberlanjutan," kata Edi di acara IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025.

Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI

Ilustrasi energi baru terbarukan (EBT).

Photo :
  • Inhabitat

"Ini merupakan peluang besar untuk investasi dan pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia," ujarnya.

IHSG Diproyeksi Melemah, Analis Jagokan 5 Saham Potensial Cuan Ini

Edi mengakui bahwa hingga kini tingkat pemanfaatan EBT di Tanah Air masih rendah. Pihaknya mencatat bahwa baru sekitar 0,3 persen potensi EBT yang dimanfaatkan, dari total potensi sebesar 3.680 Gigawatt (GW) lebih yang ada di Indonesia.

"Karena sampai saat ini baru sekitar 0,3 persen dari potensi (EBT) tersebut yang dimanfaatkan," kata Edi.

Terlebih, lanjut Edi, varian EBT yang potensial di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, seperti misalnya tenaga surya, air, panas bumi, angin, hingga gelombang laut.

Karenanya, Edi menekankan bahwa pemanfaatan EBT ini sangat penting untuk segera dipacu, demi menjaga ketahanan energi nasional yang sejalan dengan komitmen Net-Zero Emission Indonesia di tahun 2060 mendatang.

"Indonesia berkomitmen mencapai Net-Zero Karbon pada tahun 2060. Strategi kami mencakup optimalisasi sumber energi terbarukan, pelaksanaan program efisiensi energi, dan transisi ke bahan bakar rendah karbon, termasuk bioenergi yang berasal dari limbah non-pangan dan implementasi bahan bakar berbasis limbah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya