Bos LPS Kasih Tips Keuangan agar Generasi Muda di Usia 25 Tahun Lebih Siap Hadapi Realitas Hidup
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan keyakinannya bahwa generasi muda Indonesia mampu menjadi pelopor kemandirian finansial dan juga berkontribusi bagi masa depan Indonesia.
Karenanya, dia menyerukan kembali budaya menabung kepada lebih dari 1.300 siswa SMA sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik sejak dini.
“Anak muda Indonesia punya potensi luar biasa. Mereka cepat beradaptasi, terbuka terhadap teknologi, dan punya semangat belajar tinggi. Yang dibutuhkan sekarang adalah pembekalan soal bagaimana mengelola keuangan dengan benar sejak usia sekolah,” ujarnya saat membuka LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 di Sasana Kriya, TMII, Jakarta, dikutip dari keterangannya, senin, 2 Juni 2025.
Ilustrasi asuransi/menabung dan mengelola keuangan.
- Pixabay
Purbaya mengatakan, kebiasaan kecil seperti mencatat pengeluaran, menyisihkan uang jajan, hingga mengenali produk keuangan yang aman akan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku finansial jangka panjang. Jika dibekali sejak dini, pelajar Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cakap secara digital, tetapi juga bijak secara finansial.
“Kalau sejak SMA mereka sudah paham cara menabung, tahu pentingnya dana darurat, dan kenal risiko pinjaman, maka di usia 25 ke atas mereka bisa jauh lebih siap menghadapi realitas hidup,” tambahnya.
Dia pun mengungkapkan pentingnya Gen Z juga perlu mendapat pembekalan agar mereka memiliki pengetahuan yang baik mengenai pasar modal dan keuangan. Langkah ini penting karena generasi muda tersebut haus akan investasi.
“Hampir 50 persen di pasar modal itu dari anak-anak SMA (Gen Z) yang mereka haus investasi, tapi pembekalannya masih relatif kurang,” ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.
- VIVA/Anisa Aulia
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan pelajar terus meningkat, namun kesenjangan dengan literasi masih menjadi tantangan.
LPS berharap melalui kegiatan seperti ini, pemahaman keuangan pelajar dapat tumbuh seiring dengan semangat mereka menata masa depan.
“Dengan literasi keuangan yang baik, saya yakin anak-anak muda ini bukan hanya mampu mengatur uangnya sendiri, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” tutup Purbaya.
