Boy Thohir Jadi Wakil Presiden Komisaris AlamTri Setelah Mundur dari Presdir

Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir (Boy Thohir) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Maret 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) ikut melakukan perombakan susunan pengurus perseroan. Garibaldi Thohir atau Boy Thohir ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Komisaris. 

Anak Usaha Garuda Tunjuk Giring Ganesha Jadi Komisaris

Sebelumnya, Boy Thohir tercatat sebagai Presiden Direktur perusahaan dengan kode saham ADRO itu. Pengangkatan kakak Erick Thohir ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

"Para pemegang saham AlamTri menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPS Tahunan AlamTri tahun 2028," demikian pernyataan perseroan yang dikutip keterangan tertulis pada Selasa, 3 Juni 2025. 

Deretan Wakil Menteri Prabowo yang Merangkap jadi Komisaris di BUMN

Saat ini, posisi Presiden Direktur yang ditinggalkan Boy Thohir telah diisi oleh Iwan Dewono Budiyuwono. Dengan dua direktur lain, yakni M. Syah Indra Aman dan Lany Djuwita Wong.

Garibaldi Thohir, atau karib disapa Boy Thohir.

Photo :
  • Istimewa.
Medco Energi Bagikan Dividen Total Rp 1,02 Triliun, Ini Jadwalnya

Selain Boy Thohir, jajaran dewan komisaris ditempati beberapa nama diantaranya Edwin Soeryadjaya sebagai Presiden Komisaris, Christian Ariano Rachmat dan Arini Saraswaty Subianto sebagai Komisaris. Kemudian jabatan Komisaris Independen ditempati Drs. Budi Bowoleksono dan Ir. Mohammad Effendi.

Selain perubahan jajaran direksi dan komisaris, RUPST juga menetapkan penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 sebesar US$ 1,3 miliar setara Rp 22,4 triliun (estimasi kurs Rp 16.300).

Sebanyak 36,23 persen dari nilai tersebut atau  US$ 500 juta dialokasikan sebagai sebagai dividen tunai. Di mana sebesar US$200 juta telah dibagikan pada tanggal 15 Januari 2025 sebagai dividen tunai interim.

Dengan demikian, sisanya sebesar US$ 300 juta dibagikan sebagai dividen tunai final. Perseroan juga menyisihkan lebih dari US$ 800 juta setara 63,77 persen dari laba bersih akan dimasukkan sebagai laba ditahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya