Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Rebound Ikuti Penguatan Bursa Asia-Pasifik

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 38 poin atau 0,55 persen di level 7.083 pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025.

IHSG Sesi I Menguat 37 Poin, 3 Emiten Sektor Bahan Baku Berjaya

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG bakal rebound pada perdagangan hari ini.

"Setelah kemarin kuat di support 7.000, IHSG berpotensi rebound hari ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 4 Juni 2025.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Datar Meski Bursa Asia-Pasifik Menguat

Ilustrasi IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Pasar Asia-Pasifik menguat pada Selasa kemarin, mengabaikan ketegangan perdagangan global yang meningkat. Pemerintah China menepis tuduhan AS bahwa mereka telah melanggar perjanjian perdagangan sementara. 

IHSG Berpeluang Menguat, Intip 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan

"Sebaliknya, China menyalahkan pihak AS karena gagal menegakkan kesepakatan tersebut," ujar Fanny.

Sementara itu, Uni Eropa (UE) mengkritik niat Presiden AS, Donald Trump, untuk menggandakan tarif baja menjadi 50 persen. UE mengatakan, langkah tersebut merusak negosiasi dengan AS. Seorang juru bicara UE mengatakan bahwa mereka siap untuk memberlakukan tindakan balasan.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,06 persen dan Indeks Topix melemah 0,22 persen. Sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,63 persen, Shanghai Composite naik 0,43 persen, dan Hang Seng Hong Kong naik 1,40 persen.

Sementara itu, pasar Korea Selatan ditutup karena hari pemungutan suara. Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Caixin turun menjadi 48,3 pada bulan lalu, dibandingkan 50,4 pada bulan April.

"Support IHSG berada di level 6.980-7.020 sementara resist IHSG di rentang 7.070-7.100," ujarnya.

IHSG Ditutup Melemah

IHSG Melemah Tipis 0,18% Usai AS Berlakukan Tarif 19 Persen untuk Indonesia

IHSG ditutup turun 0,18 persen ke level 7.490 pada 7 Agustus 2025, dibayangi sentimen negatif dari tarif 19 persen oleh AS dan tekanan jual di saham-saham konglomerasi.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025