BI Ungkap Tantangan RI Kejar Target Jadi Pusat Ekonomi Syariah Global

Ekonomi Syariah memiliki potensi yang besar
Sumber :
  • vstory

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, tantangan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah global. Sebab, pada 2029 pemerintah menargetkan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) Indonesia ada di posisi pertama.

BI: Indeks Penjualan Riil Tumbuh 2,7 Persen

Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Imam Hartono mengatakan pada 2029 Produk Domestik Bruto (PDB) syariah ditargetkan mencapai 56 persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

"Ekonomi dan keuangan syariah telah menjadi prioritas nasional kedua, serta emiliki target yang cukup menantang, yakni menjadikan Indonesia sebagai peringkat pertama dalam ekonomi syariah global pada tahun 2029," ujar Imam dalam Taklimat Media, Rabu, 4 Mei 2025.

Purbaya Ungkap Prabowo Setuju Bank RI Diguyur Dana Rp200 T
Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Imam Hartono

Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Imam Hartono

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Adapun terdapat tiga tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Pertama industri syariah yang mana berkaitan dengan produksi, ketersediaan, dan kualitas bahan baku halal.

Triwulan II-2025, BI Catat Kewajiban Neto Investasi Internasional RI

Kedua keuangan syariah hal ini berkaitan dengan inovasi model bisnis keuangan syariah, perluasan basis investor, dan pemanfaatan digitalisasi. Ketiga literasi syariah yang mana terkait literasi ekonomi dan keuangan syariah masyarakat.

Menurut Imam, dalam menghadapi tantangan untuk mencapai target tersebut maka diperlukan penguatan melalui sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam bauran kebijakan nasional.

"Optimalisasi ini menuntut komitmen dari berbagai pihak guna mendorong pengembangan eksyar secara menyeluruh dan berkelanjutan," imbuhnya.

QRIS.

BI Uji Coba QRIS dengan China

Nilai transaksi LCT Indonesia dan China mencapai US$6,23 miliar. BI dorong uji coba QRIS dorong ekosistem keuangan digital yang inklusif dan kompetitif.

img_title
VIVA.co.id
12 September 2025