Dikabarkan Bakal Investasi ke GOTO, Danantara Buka Suara

Kantor Danantara.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

Jakarta, VIVA – Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, buka suara soal kabar yang menyebut bahwa Danantara bakal berinvestasi saham minoritas di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Tekad Kuat Wamen Investasi Benahi Perizinan Demi Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Kabar itu mencuat setelah adanya kesepakatan merger antara GOTO dengan perusahaan sejenis asal Malaysia, yakni Grab. Namun, Stefanus memastikan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai rencana tersebut di internal Danantara sendiri.

"Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut," jata Stefanus dalam keterangannya, Senin, 9 Juni 2025.

6 Cara Mengatur Keuangan ala Orang Hemat Bikin Finansial Stabil Meski Gaji Pas-pasan

Ilustrasi GoTo.

Photo :
  • Gojek

Dia pun menekankan bahwa pada prinsipnya, Danantara akan selalu terbuka pada berbagai peluang investasi. Khususnya bagi investasi yang sejalan dengan mandat untuk memperkuat sektor strategis, dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Garap Proyek Energi Terbarukan, Danantara Teken MoU Senilai Rp 162 Triliun dengan ACWA Power Arab Saudi

Karenanya, Stefanus pun kembali menegaskan bahwa Danantara akan sangat selektif dalam mengambil keputusan investasi. Dimana, keputusan terkait hal itu tentunya harus dilandasi adanya kajian menyeluruh dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang baik.

"Kami juga akan mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara," ujarnya.

Sebagai informasi, menguatnya kabar soal merger GOTO dan Grab telah menimbulkan sejumlah dugaan, bahwa Danantara saat ini tengah menjajaki peluang investasi dan melakukan pembicaraan dengan GOTO guna mengakuisisi minoritas saham dari entitas gabungan tersebut.

Pihak Grab sendiri sebelumnya telah menargetkan bahwa kesepakatan merger dengan GOTO akan bisa tercapai pada kuartal II-2025, dengan valuasi GOTO yang mencapai hingga US$7 miliar atau sekitar Rp 114 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya