Buka ICI 2025, AHY Undang Investor Asia hingga Eropa Garap 46 Proyek Infrastruktur Nasional
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pemerintah Indonesia mengundang investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur nasional.
Karenanya, melalui gelaran 'International Conference on Infrastructure' (ICI) 2025 pada 11-12 Juni 2025 ini, AHY berharap akan terbentuk wadah diskusi atau bisnis matching, yang akan mempertemukan berbagai stakeholder baik lokal maupun asing mulai dari kawasan Eropa hingga Asia.
"Kami akan menyambut para investor global bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, namun sekaligus bermitra dengan kami dalam transformasi jangka panjang," kata AHY di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Juni 2025.
Dengan mengusung tema 'Sustainable Infrastructure for the Future: Innovation and Collaboration', AHY juga berharap perhelatan ICI 2025 ini bisa menjadi titik tolak dari aksi nyata yang berani, transformatif, dan bukan hanya sekadar forum diskusi semata.
Sebab, menurutnya saat ini merupakan dekade yang akan menentukan arah Indonesia ke depannya. Dimana, keberhasilan Indonesia sebagai sebuah negara dan bangsa bergantung pada apa yang dibangun, bagaimana dibangunnya, dan yang terpenting adalah untuk siapa hal tersebut dibangun.
"Ini adalah topik utama yang akan kita bahas bersama di ICI 2025," ujar AHY.
Dia menambahkan, selain forum diskusi, gelaran ICI 2025 ini nantinya juga akan meluncurkan daftar proyek infrastruktur yang dikurasi alias curated infrastructure project list. Seiring dengan itu, akan ada pula sesi business matching yang bakal mempertemukan para pemilik proyek dengan para calon investor.
Bahkan, AHY juga membeberkan sejumlah proyek yang akan ditawarkan, yakni mulai dari jalan tol seperti dalam proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, dengan nilai investasi yang mencapai Rp 25,4 triliun.
Kemudian di sektor transportasi seperti misalnya pada proyek Bandara Singkawang, proyek hunian seperti pada proyek Karawang City, serta proyek kawasan mixed use Terminal Blok M.
"Indonesia terbuka untuk bisnis. Tapi kami juga menegaskan bahwa investasi harus sejalan dengan prioritas nasional, komitmen iklim, dan tujuan pembangunan yang mengutamakan rakyat," ujarnya.