Bursa Asia Rontok Seiring Melonjak Harga Minyak Imbas Israel Serang Iran

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot drastis pada pembukaan perdagangan Jumat, 13 Juni 2025. Penurunan dipicu serangan militer Israel yang menargetkan sektor nuklir Iran sontak mendorong harga minyak global.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengumumkan status situasi khusus setelah Israel menyerang Iran. Pasukan militer Israel memulai serangan ke Iran melalui udara. Ia menambahkan, setelah serangan awal Israel, Iran berencana mengirim rudal dan pesawat tak berawak untuk menyerang penduduk sipilnya.

"Diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat," ujar Katz dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat, 13 Juni 2025.

Kepala Penelitian Energi di MST Marquee, Saul Kavonic, melalui surel menyampaikan sebagian besar pasar telah mengabaikan risiko geopolitik selama setahun terakhir. Perang Israel dan Iran menjadi peringatan keras bahwa risiko ini lebih nyata dan mendesak daripada yang diperkirakan banyak orang.

“Ada kemungkinan serangan ini dapat dikalibrasi untuk menambah tekanan pada negosiasi AS-Iran dan kemudian meredakan situasi,” katanya.

Dampak keteganhan di Timur Tengah mendorong harga minyak naik lebih dari 7 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate AS menguat 7,67 atau US$5,22 menjadi US$73,26 per barel sementara minyak mentah Brent melonjak 7,02 persen atau $5,01, menjadi $74,23 per barel.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, anjlok 1,28 persen. Indeks Topix tergerus 1,22 persen.

Bursa Asia Bervariasi Respons Ancaman Trump Kenakan Tarif Produk Farmasi 200 Persen

Indeks Kospi Korea Selatan menyusut 0,83 persen. Kemudian indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil melemah drastis sebanyak 1,82 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka datar. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong bergerak lebih tinggi dari 24.035,38 menjadi 24.178.

IRGC: Iran Mampu Serang Israel Setiap Hari Selama 2 Tahun

Ilustrasi Indeks Wall Street

Photo :
  • Fox Bussiness

Meninjau pasar AS, ketiga indeks acuan utama ditutup lebih tinggi.  S&P 500 menguat ditopang reli saham Oracle yang mengangkat sektor teknologi. Indeks S&P 500 melesat 0,38 persen ke level 6.045,26 atau lebih rendah 2 persen dari rekor tertingginya. 

Bursa Asia Menguat Usai Trump Naikkan Tarif Impor untuk 14 Negara

Nasdaq Composite meningkat 0,24 persen dan ditutup pada posisi 19.662,48. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 101,85 poin atau 0,24 persen ke area 42.967,62.

Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi

Siap Lanjutkan Dialog dengan AS, Iran Kembali Tegaskan Komitmen NPT

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi pada Sabtu, 12 Juli 2025 menegaskan, Teheran terus berkomitmen terhadap Traktat Non-Proliferasi Nuklir atau NPT.

img_title
VIVA.co.id
13 Juli 2025