Pupuk Kaltim Kasih Bukti Metode Pertanian Berkelanjutan Bisa Dongkrak Produksi

Pupuk Kaltim.
Sumber :
  • Dokumentasi PKT.

Jakarta, VIVA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendorong peningkatan produksi pertanian melalui metode yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan petani lokal untuk mengelola sumber daya pertanian secara berkelanjutan. Hal itu dilakukan melalui program Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI).

Diundang Prabowo, Presiden Belarus Janji Segera Berkunjung ke Indonesia

Direktur Utama Pupuk Kaltim Gusrizal, mengungkapkan PKT BERSERI dijalankan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Wilayah tersebut merupakan dataran tinggi dengan potensi pertanian yang besar, namun masih menghadapi berbagai tantangan mendasar.

Sasarannya, pemanfaatan limbah ternak dan pertanian menjadi pupuk kompos organik, sekaligus mendorong diversifikasi pendapatan berbasis agribisnis lokal.

Kejati Banten Berharap Program Ketahanan Pangan 'Jaga Desa' Buat Petani Sejahtera

"Program ini representasi komitmen Pupuk Kaltim terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya sektor pertanian pedesaan dengan mengedepankan pendekatan holistik yang menyentuh aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu," ungkap Gusrizal, dikutip dari keterangannya, Selasa, 15 Juli 2025.

Dijelaskan Gusrizal, sepanjang Maret 2024 hingga Februari 2025, program ini telah berhasil mengolah total 34,6 ton limbah kotoran hewan dan lebih dari 1,5 ton limbah pertanian seperti jerami, yang diproses menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Inovasi ini pun berdampak besar dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, serta menekan praktik pembakaran terbuka terhadap limbah pertanian yang selama ini menjadi penyumbang polusi udara dan degradasi lingkungan.

Cerita Mentan Temukan Kasus Beras Oplosan: 85% Tak Sesuai Standar

Sementara dari sisi kapasitas produksi pertanian, sebelum program PKT BERSERI petani Bulutana hanya mampu menghasilkan rata-rata 3,8 ton padi per hektare. Namun, setelah penerapan teknologi dan metode pertanian ramah lingkungan, produktivitas meningkat hingga 6,3 ton per hektar atau lebih dari 65 persen.

Begitu juga biaya produksi per hektare berhasil ditekan hingga 23,8 persen, dari Rp1,7 Juta menjadi Rp1,3 Juta. Efisiensi ini menjadi kunci dalam memperkuat kemandirian petani, mengurangi ketergantungan terhadap input pertanian eksternal dan memperluas margin keuntungan petani lokal.

PLTS rooftop Kantor Pusat Pupuk Kaltim.

Photo :
  • Dokumentasi Pupuk Kaltim.

"Selain peningkatan hasil produksi, biaya pertanian pun bisa ditekan signifikan oleh petani berkat pemanfaatan kompos dan pestisida nabati hasil produksi mandiri," tandas Gusrizal.

Lebih lanjut dia menjabarkan, program PKT BERSERI juga memberikan manfaat langsung bagi 132 petani dari enam kelompok tani aktif di Kelurahan Bulutana, serta manfaat tidak langsung bagi sekitar 200 orang lainnya yang menjadi bagian dari jaringan produksi dan distribusi kompos.

“Mengingat program ini turut menciptakan unit usaha baru berbasis masyarakat di bidang produksi pupuk organik, sehingga persoalan sosial terkait kurangnya lapangan kerja di pedesaan turut terselesaikan dengan baik,” tambahnya.

Menurutnya, penguatan kelembagaan kelompok tani binaan juga menjadi perhatian utama program, dengan pelatihan intensif terkait perencanaan usaha tani, teknik produksi kompos, pemupukan berimbang, hingga pengendalian hama dan manajemen usaha berbasis pertanian. Pendekatan ini menjadikan kelompok tani lebih tangguh, serta memiliki kapasitas menjalankan usaha mandiri.

"Saat ini pengembangan agrowisata di Kelurahan Bulutana sebagai alternatif pendapatan juga mulai dirintis, dengan menjadikan kawasan pertanian sebagai destinasi edukasi lingkungan dan pertanian organik," tutur Gusrizal.

Menurut Gusrizal, PKT BERSERI mempertegas visi Pupuk Kaltim dalam mendorong transformasi sektor pertanian, melalui pendekatan yang inovatif dan inklusif. Menyentuh berbagai aspek kehidupan petani, program ini tidak hanya menjawab tantangan agrikultur saat ini, tetapi juga merancang masa depan pertanian yang berdaulat dan berkelanjutan.

Atas dasar tersebutlah Pupuk Kaltim kembali mencatatkan prestasi di kancah internasional, dengan meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025, pada kategori Social Empowerment. Penghargan ini menilik keberhasilan Perusahaan terhadap pemberdayaaan masyarakat,

"Penghargaan AREA tahun ini pun makin memotivasi Pupuk Kaltim untuk terus hadir sebagai agen perubahan, serta berbuat untuk rakyat dalam mendukung asta cita Pemerintah dengan menciptakan perubahan nyata di masyarakat,” pungkas Gusrizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya