Dibuka Menghijau, IHSG Coba Test Resistance Sambil Menanti BI Rate
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – IHSG dibuka menguat 6 poin atau 0,09 persen di level 7.146 pada pembukaan perdagangan Rabu, 16 Juli 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG masih berupaya test resistance pada perdagangan hari ini.
"IHSG berpotensi test resistance kuat di 7.150-7.200, seiring dengan AS yang menurunkan tarif untuk Indonesia jadi 19 persen dari sebelumnya dikenakan tarif 32 persen. Sementara investor menunggu pengumuman BI rate hari ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 16 Juli 2025.
Ilustrasi IHSG
- VIVA
Pasar Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Selasa kemarin. Investor Asia-Pasifik tampaknya mengabaikan tarif yang naik-turun dari Presiden AS, Donald Trump, dan mencermati beberapa rilis data ekonomi dari China.Â
"Selain itu, pasar juga menanti laporan keuangan kuartal II-2025 dari Wall Street, bahkan rilis data inflasi utama," ujar Fanny.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,55 persen, dan Indeks Topix menguat 0,09 persen. Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,41 persen dan Indeks Kosdaq menguat 1,69 persen. Sementara itu, Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,70 persen dan Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 1,60 persen.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
- VIVA/M Ali Wafa
Sedangkan perekonomian di daratan China tercatat melemah, di tengah sejumlah rilis data dari China. Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada kuartal II-2025, melampaui ekspektasi sebesar 5 persen.
Sektor konsumsi yang menjadi pendorong utama pertumbuhan domestik, justru menunjukkan perlambatan. Penjualan ritel pada bulan Juni hanya tumbuh 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurun dari 6,4 persen pada bulan Mei dan berada di bawah proyeksi sebesar 5,4 persen.
Penjualan di sektor catering, indikator belanja konsumen, tercatat hanya naik 0,9 persen. Di sisi lain, produksi industri meningkat 6,8 persen secara year-on-year (yoy), melampaui ekspektasi sebesar 5,7 persen.
"Support IHSG berada di level 7.050-7.100 sementara resist IHSG di rentang 7.150-7.200," ujarnya.