Bursa Asia Bervariasi Setelah Trump Sepakat Tarif Impor Indonesia Jadi 19 Persen
- ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot pada pembukaan perdagangan Rabu, 16 Juli 2025. Koreksi indeks menyusul pengumuman Presiden Donald Trump telah mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia, yakni pengenaan tarif impor turun menjadi 19 persen.
Pada Selasa, 15 Juli 2025, Trump menyampaikan barang-barang impor dari AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan pajak bea masuk. Ia menyebut tarif nol untuk impor ini tidak pernah dilakukan sebelumnya.
“Kami (AS) tidak akan membayar tarif apa pun. Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatannya dan an bagian lainnya adalah mereka (Indonesia) akan membayar 19 persen,” tutur Trump dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu, 16 Juli 2025.
Para investor global diproyeksi akan mencermati saham-saham di Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia maupun Kedutaan Besar Indonesia di Washington, DC, belum memberikan konfirmasi ata tanggapan atas pernyataan Trump.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis keputusan kebijakannya pada hari ini.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, terpantau datar pada pembukaan pasar. Indeks Topix melemah 0,11 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menyusut 0,5 persen. Begitu juga indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil mengalami koreksi sebesar 0,56 persen.
Indeka S&P/ASX 200 di Australia menyusul penurunan sebesar 0,82 persen. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong menguat dari 24.590,12 menjadi 24.622.
Wall Street juga mengalami tren koreksi. Indeks S&P 500 melemah 0,4 persen dan ditutup pada level 6.243,76.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 436,36 poin,atau 0,98 persen dan berakhir di posisi 44.023,29. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi menjadi anomali karena menguat tipis 0,18 persen menjadi 20.677,80.