Ada Produsen Nakal Beras Oplosan 'Tobat', Mentan Amran Ungkap Buktinya

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman (dok: Kementerian Pertanian)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan sebagian produsen beras yang melakukan praktik kecurangan berupa oplosan hingga pengemasan ulang telah menarik produknya dari pasaran. Hal tersebut diketahui oleh Kementerian Pertanian setelah memeriksa pasar.

Cerita Mentan Temukan Kasus Beras Oplosan: 85% Tak Sesuai Standar

Mentan Amran menyampaikan hal itu saat menghadiri rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Juli 2025.

Dia menjelaskan ada 268 merek yang tersebar di Indonesia yang dilakukan uji sampel.

Mentan Amran Sebut Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Lebih dari Rp99 T

Cara BULOG jaga kualitas beras di gudang

Photo :
  • Bulog

"Alhamdulillah kemarin kami cek merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian, belum seluruhnya tapi itu (sudah) menarik dan mengganti harganya. Harganya sesuai standar dan kualitasnya sama. Itu yang terjadi ini, sudah ada perubahan Ibu," ujar Andi.

Heboh Beras Kemasan Premium Oplosan, Begini Ciri-cirinya

Kendati begitu, Mentan Amran langsung menyurati aparat penegak hukum seperti kepolisian dan Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait temuan praktik kecurangan mutu beras tersebut. Ia mengungkap sudah ada 26 merek beras yang telah diperiksa.

"Tanggal 10 sudah diperiksa, ada 26 merek, dan menurut laporan yang kami terima, bahwa mereka mengakui," ucap Andi.

Dari hasil uji lab tersebut, Amran mengatakan 85 persen beras premium tidak sesuai mutunya. Pengecekan itu dilakukan di 13 lab.

"Kemudian ini 85 persen yang tidak sesuai standar. Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan. Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium. Beras curah tetapi dijual harga medium," tuturnya.

Polisi sita beras oplosan di Depok

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

"Ada 13 (lab) seluruh Indonesia, karena kami khawatir kalau ada beda hasil dari lab. Jadi kami sangat hati-hati Ibu Ketua," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan beras demi menjaga keadilan pasar, melindungi petani dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Amran dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan praktik kecurangan beras seperti pengoplosan merupakan tindakan yang menghalangi semangat swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” katanya. 

Ia mengatakan hal itu menyikapi praktik adanya dugaan kecurangan perdagangan beras yang dilakukan sejumlah perusahaan besar dengan 212 merek yang saat ini tengah dilakukan pemeriksaan oleh Satgas Pangan Polri.

Amran mengaku telah menelpon langsung Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kejaksaan Agung melaporkan praktik curang tersebut sekaligus menyerahkan daftar 212 merek beras yang diduga menyalahi aturan dalam perdagangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya