Rupiah Dibuka Menguat Imbas Capital Inflow dan Langkah BI Stabilkan Kurs
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih akan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.329 per Kamis, 17 Juli 2025. Posisi rupiah itu tercatat melemah 41 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 16.288 pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025.
Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Jumat, 18 Juli 2025 hingga pukul 09.37 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.299 per dolar AS. Posisi itu menguat 42 poin atau 0,25 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 16.341 per dollar AS.
Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal
- istockphoto.com
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, Gubernur BI, Perry Warjiyo sebelumnya telah menyampaikan secara umum jika nilai tukar rupiah tetap menguat, didukung kebijakan stabilisasi BI serta berlanjutnya aliran masuk modal asing alias capital inflow.
"BI mengidentifikasi, nilai tukar Rupiah hingga 30 Juni 2025 menguat sebesar 0,34 persen (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2025," ujar Ibrahim.
Sementara hingga 15 Juli 2025, rupiah masih tetap bergerak stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Perkembangan nilai tukar ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI, dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen SBN.
Ilustrasi kekayaan dalam bentuk kepemilikan uang dolar
- vstory
Serta, konversi valas ke rupiah oleh eksportir, pascapenerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).Â
Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil, didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
BI terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.Â
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.330 - Rp 16.380," ujarnya.