Bursa Asia-Pasifik Menghijau Dipimpin Australia Melesat ke Rekor Tertinggi
- vstory
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan Jumat, 18 Juli 2025. Kenaikan dipimpin lonjakan bursa Australia yang mencatat rekor tertinggi.Â
Indeks acuan negara Kangguru, S&P/ASX 200, melesat 0,58 persen ke rekor tertinggi ke level 8.689,4 pada awal perdagangan. Data dari LSEG menunjukkan, indeks acuan ini telah mengoleksi kenaikan sebesar 6,62 persen sepanjang tahun 2025.
Kinclongnya indeks Australia dipicu lompatan signifikan saham-saham blue chip, seperti raksasa pertambangan BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,7 persen dan 1,32 persen. Kemudian saham perusahaan bioteknologi CSL meningkat lebih dari 1,7 persen.
Jepang melaporkan inflasi inti yang tidak termasuk biaya makanan segar mendingin menjadi 3,3 persen pada bulan Juni. Angka ini turun dari level tertinggi dalam 29 bulan sebesar 3,7 persen karena harga beras menunjukkan tanda-tanda mereda.
Ilustrasi Inflasi
- Freepik
Inflasi utama Jepang juga turun menjadi 3,3 persen dari 3,5 persen pada bulan Mei. Bank sentral Jepang (BOJ) terus melakukan pemantauan ketat harga makanan segar dan energi.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 melambung 0,39 persen di awal pembukaan perdagangan. Indeks Topix menguat 0,26 persen. Â
Indeks Kospi Korea Selatan dibuka 0,21 persen lebih tinggi. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil menguat 0,28 persen.Â
Selaras dengan bursa di kawasan Asia, indeks-acuan di Wall Street juga kompak menguat. Indeks S&P 500 naik 0,54 persen dan ditutup pada level 6.297,36. Â
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 229,71 poin atau 0,52 persen ke area 44.484,49. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi mencetak penguatan sekitar 0,7 persen menjadi 20.885,65.