Zulhas Ajak Kadin Garap Potensi Sektor Pertanian Papua Senilai US$15 Juta
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan, salah satu strategi pemerintah guna merealisasikan tujuan swasembada pangan sebagaimana yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, adalah dengan menciptakan keseimbangan dalam dunia usaha khususnya di sektor pangan.
Hal itu diutarakannya saat memberikan paparan terkait peluang besar investasi di Papua, dalam acara "Dialog Kadin: Peran Swasta dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan".
"Jadi tujuannya itu bahwa Pak Prabowo ingin ada keseimbangan, ada pengusaha-pengusaha baru yang masuk (ke dalam industri pangan di Indonesia)," kata Zulhas saat ditemui di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 18 Juli 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan) dan Menkop Budi Arie.
- Antara.
Dengan ketersediaan lahan mencapai 2 juta hektare (ha) di Papua, terdapat potensi sekitar 700 ribu ha lahan di dalamnya yang sangat cocok untuk pengembangan perkebunan tebu. Sementara komoditas lainnya juga masih bisa dikembangkan di di sisa lahan potensial tersebut.
"Di dalam 2 juta lahan itu sebagiannya cocok untuk tebu, itu sudah jelas ada sekitar 700 ribu ha, dan untuk (komoditas) lain ada 1 juta (ha) lebih," ujarnya.
Zulhas memastikan, sampai saat ini sudah ada sejumlah pengusaha yang tertarik untuk menanamkam modalnya di Papua, dengan nilai investasi yang dibutuhkan mencapai kisaran US$12-US$15 juta.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan bersama Menteri Perdagangan, Budi Santoso, saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Klender, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu, 5 Februari 2025
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Kemarin sudah ada yang masuk, termasuk kalau saya enggak salah itu Maratua juga masuk situ. Karena di situ itu hampir diperlukan (investasi) kira-kira US$12-US$15 juta," kata Zulhas.
Namun di sisi lain, Zulhas menyampaikan bahwa Presiden Prabowo sendiri ingin agar keterlibatan para pengusaha lebih merata, dan bukan hanya berputar pada kelompok tertentu saja.
Karena pengembangan sektor pertanian di Papua masih sangat luas dan potensial, karena komoditasnya tidak hanya sebatas tebu saja. Melainkan juga jenis komoditas pangan lain, yang juga memiliki potensi dan nilai jual yang tinggi.
"Pak Prabowo inginnya ada beberapa (pihak pengusaha), jangan hanya satu orang. Itu saya kira juga peluang untuk Kadin. Nanti kalau yang masuk teman-teman (misalnya) James Riyadi (CEO Lippo Group) lagi, kan kita bisa protes lagi, kok wnggak ada yang lain? Padahal itu peluang yang besar," ujarnya.
