Misterius tapi Super Tajir, Kekayaan Satoshi Nakamoto Sang Pencipta Bitcoin Kini Tembus Rp2.100 Triliun!
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Siapa sangka pencipta Bitcoin yang identitasnya masih misterius hingga kini, Satoshi Nakamoto, sudah masuk jajaran orang terkaya di dunia? Di tengah lonjakan harga Bitcoin yang naik 14% dalam sebulan terakhir, kekayaan Nakamoto ikut terdongkrak dan kini melewati tokoh-tokoh besar seperti Bill Gates dan Michael Dell.
Bahkan, hanya selangkah lagi ia menyusul Warren Buffett, salah satu pengkritik Bitcoin paling vokal.
Kondisi ini membuat dunia kripto kembali menjadi sorotan, terutama karena dompet digital yang diyakini milik Nakamoto kini memuat sekitar 1,096 juta BTC. Berdasarkan data dari Arkham Intelligence, kekayaan Satoshi kini ditaksir mencapai US$130 miliar, atau setara dengan Rp2.120 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp16.312 per dolar.
Kaya melebihi para raksasa teknologi
Melansir dari Decrypt, Jumat, 18 Juli 2025, nilai kekayaan Satoshi yang mencapai US$130 miliar kini membuatnya menjadi orang terkaya ke-11 di dunia. Ia telah melampaui kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates (US$117 miliar atau Rp1.908 triliun) dan pendiri Dell Technologies, Michael Dell (US$126,5 miliar atau Rp2.064 triliun).
Kini, sasaran berikutnya adalah investor legendaris Warren Buffett, yang memiliki kekayaan bersih US$141 miliar atau setara Rp2.299 triliun. Jika harga Bitcoin naik sekitar 8% dari US$118.912 (Rp1,94 miliar per BTC) menjadi US$128.650 (Rp2,1 miliar per BTC), maka Satoshi akan resmi melampaui Buffett.
Bitcoin.
- Dok. Istimewa
Ironisnya, Buffett sendiri pernah menyebut Bitcoin sebagai “racun tikus” dan mengatakan bahwa ia tidak akan membeli seluruh Bitcoin di dunia sekalipun hanya dihargai US$25. Padahal, sejak pernyataannya pada 2022, harga BTC sudah melonjak lebih dari 204%.
Dompet Satoshi, ancaman quantum dan misteri identitas
Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.
- The Independent
Sebagian besar kekayaan Satoshi diasumsikan berasal dari Bitcoin yang ia tambang di awal peluncuran sistem blockchain. Berdasarkan “Patoshi Pattern”, pola penambangan unik di 22.000 blok pertama Bitcoin, diperkirakan bahwa Satoshi menambang lebih dari 1,1 juta BTC, angka yang sejalan dengan estimasi Arkham Intelligence.
Namun, dompet-dompet ini belum pernah digunakan untuk transaksi. Hal ini menimbulkan spekulasi, apakah Satoshi sebenarnya sudah meninggal? Ataukah ia memang tidak berniat menjual kekayaannya?
“Saya pikir Satoshi itu satu orang, setidaknya dilihat dari akun-akunnya seperti di Bitcoin Talk Forum,” kata Econoalchemist, seorang penambang Bitcoin yang juga anonim.
“Tapi saya juga percaya dia punya koneksi luas di kalangan kriptografer, peneliti, dan cypherpunk, dan memanfaatkan jaringan itu untuk membangun Bitcoin.”
“Saya rasa Satoshi masih hidup, tapi saya tidak percaya dia akan menjual Bitcoinnya. Ia membangun sistem uang alternatif, bukan untuk keuntungan dalam sistem lama yang ingin ia ganti,” tambahnya.
Ancaman Komputasi Kuantum
Meningkatnya nilai dompet Satoshi juga membawa perhatian terhadap ancaman komputasi kuantum. Pada Selasa lalu, sebuah proposal perubahan sistem Bitcoin (Bitcoin Improvement Proposal) diajukan untuk memperkuat pertahanan terhadap potensi pembobolan oleh komputer kuantum.
Proposal ini bertujuan melindungi sekitar 25% dari seluruh Bitcoin, termasuk yang dimiliki Satoshi. Menurut laporan Deloitte, jika teknologi kuantum berhasil membobol private key dompet-dompet besar, dampaknya bisa sangat destruktif.
Pasar bisa dibanjiri Bitcoin curian dan memicu “peristiwa likuidasi besar-besaran.” Langkah-langkah preventif ini dinilai penting karena makin banyak pakar yang memperkirakan bahwa komputer kuantum bisa memecahkan enkripsi dalam 10 tahun ke depan.
Kekayaan Satoshi Nakamoto kini bukan hanya angka, ia mencerminkan kekuatan dan pengaruh Bitcoin dalam tatanan keuangan global. Meski sosoknya masih misterius, satu hal sudah pasti, Bitcoin ciptaannya telah menjadikan dirinya salah satu orang paling berpengaruh (dan terkaya) di dunia.
Pertanyaannya sekarang, apakah ia akan tetap diam... atau suatu hari akan muncul ke permukaan?