Saham Toyota hingga Mitsubishi Kinclong Usai Trump Pangkas Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen

New Toyota Corolla Cross HEV dan New Camry HEV
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

Jakarta, VIVA - Saham emiten otomotif Jepang melonjak tajam setelah Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengumumkan Amerika Serikat (AS) resmi menurunkan tarif impor kendaraan Jepang menjadi 15 persen. Kebijakan ini disebut sebagai angin segar bagi sektor ekspor utama Jepang yang selama ini terdampak tekanan tarif tinggi.

Prabowo: Situasi Dunia Sedang Tak Baik, Semua Negara Hadapi AS yang Alot

Pada Selasa, 22 Juli 2025, Presiden Donald Trump menyampaikan telah menandatangani kesepakatan dagang besar dengan Jepang. Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menyebut hasil negosiasi ini sebagai kesepakatan terbesar antara kedua negara.

Sebagai informasi, sebelumnya barang ekspor asal Jepang dikenakan pungutan bea masuk sebesar 25 persen. Kini dipotong menjadi 12,5 persen dan ditambahkan tarif dasar Most Favored Nation sebesar 2,5 persen, sehingga total menjadi 15 persen. 

Prabowo soal Transfer Data ke AS: Negosiasi Jalan Terus

“Ini kabar yang sangat baik bagi industri otomotif Jepang, khususnya dalam jangka pendek,” ucap CEO Rogers Investment Advisors, Ed Rogers, dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu, 23 Juli 2025.

Teaser mobil baru Mitsubishi di Indonesia

Photo :
  • Instagram @mitsubishimotorsid
IHSG Sesi I Rebound 56 Poin, Saham ADMR hingga ASII Masuk Top Gainers

Meskipun penurunan tarif impor menjadi angin segar, Rogers mengingatkan bahwa industri mobil Jepan masih menghadapi tantangan struktural. Salah satunya persaingan ketat dengan produsen asal Tiongkok dan Korea Selatan.

Angin segar ini tercemin dari lonjakan pesat saham Toyota Motor lebih dari 15 persen. Saham Mazda Motor membukukan lonjakan 17 persen, serta Mitsubishi Motors yang naik 13 persen. 

Saham Honda dan Nissan masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 11 persen dan 9 persen. Tidak hanya Jepang, saham Hyundai asal Korea Selatan juga naik 7 persen, dan Kia menguat 6,75 persen imbas sentimen positif dari kebijakan tarif yang menjadi angin segar.

Berdasarkan data bea cukai Jepang, ekspor otomotif menyumbang 28,3 persen dari total ekspor Jepang ke Amerika Serikat pada 2024. Hasil ini menunjukkan otomotif menjadi sektor penopang utama perekonomian Negeri Sakura.

Kementerian Perdagangan Jepang melaporkan ekspor mobil Jepang anjlok yang meliputi mobil, bus, dan truk. Ekspor mobil Jepang ke AS turun 26,7 persen pada bulan Juni melanjutkan penyusutan sebesar 24,7 perseb pada bulan Mei.

Langkah penurunan tarif ini pun dipandang sebagai bentuk kompromi strategis antara Tokyo dan Washington. Tujuannya guna memulihkan keseimbangan dagang sekaligus meredakan ketegangan perdagangan antarnegara.

Dalam unggahannya, Trump juga menyampaikan pemerintah Tokyo akan suntik dana alias investasi sebesar US$550 miliar dan memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk ekspor AS. Beberapa komoditas yang disebut akan masuk pasar Jepang meliputi mobil, truk, beras, dan produk pertanian lainnya.

Kelonggaran tersebut diklaim Trump bahwa AS akan menerima 90 persen dari seluruh keuntungan. Namun, pernyataan ini belum mendapat konfirmasi resmi dari otoritas Jepang.

Kesepakatan ini hadir di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global serta bagian dari strategi AS untuk menegosiasikan ulang hubungan dagang bilateral. Tidak lain demi mencapai kesetaraan tarif serta memperkuat industri domestik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya